BERITA

6 Pernyataan Airlangga Hartarto soal Covid-19: Prestasi Indonesia di Dunia, Optimistis Lewati Krisis

0
Menko Airlangga Hartarto

Berita Golkar – Airlangga Hartanto mendapat kepercayaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memimpin tim khusus penanganan Covid-19 termasuk pemulihan perekonomian.

Sekitar sebulan menjadi Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Airlangga telah menunjukkan sikap dan berbagai upaya di tengah pandemi.

Termasuk pula berbicara posisi Indonesia di kancah dunia, khususnya angka kesembuhan Indonesia disebutnya lebih tinggi dari rata-rata dunia.

Selain itu, ia yang menjabat sebagai Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian itu mengaku optimistis dapat melewati krisis akibat pandemi covid-19.

Inilah sikap dan pernyataan Airlangga Hartarto di tengah pandemi Covid-19:

1. ‘Mari Kita Berkarya’

Diberitakan Tribunnews.com, memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-75, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak masyarakat tetap semangat dan selalu berjuang meski dalam keadaan pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

Menurut Airlangga, bangsa Indonesia sejak dahulu dikenal sebagai bangsa yang tangguh dan tabah dalam menghadapi segala macam tantangan. “Kita buktikan, bangsa Indonesia tangguh dan tabah menghadapi setiap tantangan. Kita harus melihat di setiap krisis selalu terdapat peluang dan kesempatan,” kata Airlangga dalam akun Instagram pribadinya @airlanggahartarto_official.

Menko Airlangga menegaskan, seluruh elemen, baik pemerintah maupun masyarakat, harus berkolaborasi dan bahu membahu dalam menghadapi pandemi dan krisis ini. “Mari kita berkarya, peduli, dan saling bantu, bergotong royong, serta berkontribusi nyata untuk menjaga kesatuan dan persatuan, mengupayakan kesejahteraan sosial untuk seluruh rakyat, sekaligus mewujudkan Indonesia Maju yang kita cita-citakan,” ujarnya.

Menko Airlangga juga meminta agar masyarakat tetap produktif dalam berkegiatan sehari-hari tapi tetap menjalankan protokol kesehatan dan keselamatan. “Untuk itu, kita harus bergerak cepat dan tepat dalam mencegah serta menghentikan pandemi, sekaligus bekerja efektif, kreatif dan inovatif untuk upaya pemulihan dan kebangkitan ekonomi,” ujarnya. “Saya mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia ke-75. Mari kita rayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus ini dengan rasa syukur, sukacita, optimisme, dan semangat cinta tanah air yang tinggi,” ujarnya.

2. Pilkada Tumbuhkan Ekonomi Nasional

Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) 2020 yang akan digelar 9 Desember di berbagai daerah di Tanah Air, diyakini bakal menjadi salah satu harapan untuk meningkatkan belanja dan produksi masyarakat. Hal ini ditegaskan oleh Airlangga Hartarto. Pasalnya, dana yang berputar selama kampanye Pemilihan Kepala Daerah nanti, cukup besar. Bahkan menurut Airlangga akan mencapai Rp 35 triliun. Dana tersebut tidak hanya disiapkan oleh pemerintah, namun juga para kontestan. “Dana yang beredar untuk Pemilukada untuk penyelenggaraan Rp 24 triliun. Kemungkinan dana yang dikeluarkan para calon bupati, wali kota, gubernur itu bisa mencapai minimal Rp 10 triliun sendiri.” “Sehingga saat pilkada kemungkinan Rp 34-35 triliun,” ujar Airlangga kepada media dalam menyikapi pertumbuhan ekonomi kuartal II, Rabu (5/8/2020).

Kondisi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal kedua ini berkontraksi hingga negatif 5,32 persen. Apabila tidak ada perbaikan dan peningkatan kegiatan perekonomian, maka pada kuartal III dan IV, perekonomian Indonesia terancam mengalami resesi. Pasalnya jika selama dua kuartal atau lebih pertumbuhan ekonomi negatif, maka sebuah negara bisa dikatakan berada dalam kondisi resesi. Pilkada yang memberi efek peningkatakan kegiatan perekonomian diharapkan oleh Airlangga dapat meningkatkan perputaran uang yang tak sedikit.

Selain itu juga dapat meningkatkan sektor konsumsi masyarakat. Kebutuhan alat peraga pilkada seperti kaos, poster dan kegiatan kampanye lainnya akan dibelanjakan oleh pemerintah daerah dan para kontestan.

Tak jarang selama kampanye Pemilukada permintaan pasar terhadap sembako juga meningkat. Ini tentu saja akan membuat kebutuhan belanja masyarakat juga meningkat dan diharapkan mendorong perekonomian nasional untuk kembali menguat. “Dana beredar akan meningkatkan konsumsi masyarakat terutama untuk alat-alat atau alat peraga bagi calon, termasuk di antaranya masker, hand sanitizer dan alat kesehatan lain. Sehingga Pemilukada akan menjadi faktor pengungkit,” ujar Airlangga.

Baca Juga :  Partai Golkar Penajam Paser Utara (PPU) Gelar Musda

Selain memaparkan program-programnya, para kandidat juga diharapkan untuk lebih fokus mengampanyekan hal-hal yang berkaitan dengan penanganan pandemi COVID-19. Kreativitas para kandidat untuk berkampanye dalam penyediaan masker hingga hand sanitizer akan berpengaruh positif bagi perekonomian nasional.

3. Angka Kesembuhan Lebih baik dari Rata-rata Dunia

Sementara diberitakan Kompas.com, Airlangga Hartarto menyebut, penanganan Covid-19 di Indonesia lebih baik dari rata-rata dunia. Menurut dia, hal ini terlihat dari angka kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia. “Indonesia ini suasananya lebih baik di mana kasus sembuh itu sudah mencapai 70 persen,” kata Airlangga setelah rapat dengan Presiden Jokowi, dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8/2020). “Di mana 70 persen ini lebih tinggi daripada global secara rata-rata yang 68,1 persen,” sambungnya.

Airlangga juga mengklaim angka kematian akibat Covid-19 terus menurun. Meskipun ia juga mengakui, secara total, angkanya masih lebih tinggi daripada rata-rata global. “Tingkat fatality rate bisa ditekan sampai 4,35 persen, walaupun masih sedikit di atas global rata-rata, tapi jauh menurun dari bulan-bulan sebelumnya,” ujar dia.

Untuk itu, Airlangga memastikan pemerintah akan terus menggencarkan sosialisasi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona. Hal ini juga sesuai instruksi Presiden Jokowi untuk memasifkan kampanye penggunaan masker. “Pak Presiden mengarahkan agar kampanye masker lebih dimasifkan karena salah satu yang kita bisa mencegah untuk memotong pengembangan daripada penularan adalah dengan penggunaan masker,” ujarnya.

Kendati demikian, Airlangga tak menyampaikan data terkait tes Covid-19 di Indonesia. Hingga Senin (24/8/2020) pukul 12.00 WIB, total pemeriksaan telah mencapai 2.056.166 spesimen dari 1.173.369 orang. Angka itu masih terhitung kecil jika dibandingkan dengan 270 juta penduduk. Jika dihitung per 1 juta penduduk, tes di Indonesia hanya mencapai 7.435, peringkat 163 dari 215 negara.

4. Optimistis

Masih dari Tribunnews.com, Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi di kuartal III akan mengalami perbaikan. Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartanto mengatakan sejumlah tren ekonomi menunjukkan hal positif. “Kita lihat perusahaan di bursa, 36 persen membukukan profitabilitas lebih baik dari tahun lalu,” kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/8/2020).

Selain itu, menurut dia sektor keuangan saat ini juga masih tergolong positif. Begitu juga dengan sektor pertanian dan perkebunan. “Apalagi didukung harga komoditas yang sudah membaik. Baik harga minyak, harga nikel, logam mulia, atau kelapa sawit. Sehingga kita harap ekspor kelapa sawit sampai akhir tahun angkanya tidak berbeda dengan tahun lalu,” katanya.

Indikator-indikator tersebut, menurut Airlangga, yang membuat pemerintah optimis bahwa Indonesia bisa melewati masa Pandemi Covid-19 dengan baik, serta dapat menanggulangi dampak ekonomi yang ditimbulkan. “Inilah yang membangkitkan optimisme bahwa kita bisa melampaui krisis Covid19 dan PEN secara beriringan,” katanya.

5. Ekspor Indonesia Meningkat

Airlangga di akun Instagram pribadinya pada 19 Agustus lalu mengunggah capaian ekspor Indonesia. Ia menyebut bahwa ekspor Indonesia meningkat. Khususnya di 3 sektor perekonomian.

Ini unggahannya:

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kinerja ekspor Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Pada Maret 2020, ekspor meningkat di angka 14,29 persen atau mencapai 14,09 miliar dolar AS, sekitar Rp219,89 triliun, dengan kurs Rp15.606 per dolar AS.

Ada tiga sektor yang berkontribusi signifikan dalam mendongkrak ekspor ini, yakni sektor pertanian, perikanan, dan otomotif.

Pertama, nilai ekspor pertanian Indonesia pada Februari 2020 mengalami kenaikan sampai 0,91 persen secara month to month (MtM) dan 28,04 persen secara year of year (YoY). Komoditas andalan adalah biji kakao, sarang burung, tanaman obat, aromatik, dan subsektor rempah-rempah.

Di tengah pandemi Covid-19, sektor pertanian terbukti mampu menjaga stabilitas ekonomi, termasuk untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Kedua, ekspor sektor perikanan pada Maret 2020 meningkat sampai 6,34 persen atau mencapai 427,71 juta dolar AS. Secara kumulatif sepanjang triwulan pertama, nilai ekspor sektor perikanan adalah 1,24 miliar dolar AS dengan peningkatan sebesar 9,82 persen secara YoY. Sedangkan, volume ekspornya 295.130 ton atau meningkat 10,96 persen secara YoY.

Baca Juga :  Golkar Dukung Rupinus-Aloysius Pilkada 2020 Di Sekadau Kalimantan Barat

Ketiga, berdasarkan data Gaikindo, kenaikan ekspor hingga Maret 2020 tercatat mencapai 9 persen. Volume ekspor mobil CBU “Made in Indonesia” ditopang oleh beberapa merek utama, yaitu Toyota, Suzuki, Mitsubishi, DFSK, dan Wuling.

Pemerintah terus berkomitmen untuk mengoptimalkan peningkatan pada tiga sektor ini. Selain itu pemerintah juga mendorong kontribusi ekspor pada sektor lainnnya guna mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.

6. Belanja Pemerintah Pulihkan Ekonomi

Artikel lain Tribunnews.com mengabarkan, Menko Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan PEN Airlangga Hartarto kembali menegaskan komitmennya memulihkan Indonesia dari pandemi Covid-19.

Dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri (RKTM) yang digelar di Bali, Menko Airlangga mengatakan, pemerintah kini fokus pada akselerasi realisasi anggaran program-program strategis penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dan program di Kementerian/Lembaga (K/L). “Saya dan para menteri di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian membahas hal-hal terkait strategi percepatan realisasi belanja program-program strategis, supaya ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh positif,” tutur Menko Airlangga dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri (RKTM) di Nusa Dua, Bali, Jumat (21/8/2020).

Menko Airlangga juga mengatakan, RKTM ini membahas program dan kebijakan strategis penanganan dampak pandemi Covid-19 dari sisi ekonomi.

Salah satunya melalui percepatan realisasi belanja pemerintah dan program strategis jangka pendek untuk mendorong percepatan realisasi anggaran. Menurut Airlangga, percepatan belanja pemerintah akan mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 dan pertumbuhan ekonomi tahun 2020.

Dia mengatakan, pemerintah tengah mendorong strategi tersebut dengan berbagai upaya ekstra. “Kami juga menyiapkan sistem monitoring dan evaluasi yang rutin dan secara regular dilaksanakan koordinasi untuk percepatan realisasi belanja ini,” kata Menko Airlangga.

Airlangga juga menjelaskan usulan program yang sedang disiapkan, antara lain; Pinjaman PEN Daerah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 105/2020; Tambahan Dana Insentif Daerah (DID) untuk Program PEN; Program Padat Karya Peremajaan Sawit Rakyat (PSR); Pengembangan Desa dan UMKM Digital; Penambahan kuota alokasi Program Kartu Prakerja; Program Gerakan Belanja di Pasar Rakyat; serta Program Padat Karya dalam Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Sementara itu, lanjutnya, sejumlah Kementerian dan Lembaga juga mengajukan beberapa usulan program, yakni: Program Bangga Buatan Indonesia; Program Beli Karet untuk Aspal 2020-2021; Progrgram Beli Bahan Baku Industri Kecil dan Menengah; Program Beli Produk UMKM; Program Beli Produk Rakyat melalui Pegadaian; serta Program Padat Karya Penyangga Wisata.

Usulan-usulan program tersebut diajukan karena bertujuan mendorong pemulihan ekonomi; berdampak signifikan terhadap penyerapan pekerja (padat karya), maupun share pertumbuhan ekonomi dan nilai programnya yang cukup besar. “Upaya akselerasi government spending dalam rangka penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi kini memang diupayakan dari berbagai aspek.” “Dari sisi ketenagakerjaan, Program Kartu Prakerja kini telah memasuki gelombang ke-5 yang pendaftarannya akan ditutup pada Minggu, 23 Agustus 2020,” ujarnya

Menko Airlangga menjelaskan, dari empat gelombang sebelumnya terdata lebih dari 13 juta orang dari seluruh provinsi di Indonesia yang melakukan pendaftaran.

Sebanyak 9 juta orang telah melakukan verifikasi email dan sekitar 7 juta orang telah dilakukan validasi Nomor Induk Kependudukan (NIK). “Dari aspek pangan dan pertanian, Pemerintah telah berhasil mendorong Produk Domestik Bruto sektor pertanian triwulan II 2020 memasuki jalur pertumbuhan positif 2,19% year on year,” kata Menko Airlangga.

Rapat Koordinasi ini dihadiri secara langsung oleh sembilan Menteri, yakni Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Menteri Pertanian, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Koperasi dan UKM, dan Wakil Menteri BUMN I.

Selain itu, turut hadir pula lima menteri secara virtual, yaitu Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Sumber