LEGISLATIF

Ade Puspitasari Optimis Jawa Barat Bisa Terhindar dari Resesi

0
Anggota DPRD Jawa Barat (Jabar), Ade Puspitasari.

Berita Golkar – Anggota DPRD Jawa Barat (Jabar), Ade Puspitasari mengaku optimis ekonomi Jabar bisa terhindar dari ancaman resesi.

“Tantangan ke depan memang tidak mudah, tetapi kita punya modal kuat untuk tetap optimis. Ekonomi kita terus tumbuh di atas 5 persen sejak awal tahun 2022, inflasi terkendali, dan nilai tukar rupiah masih terjaga,” ucap Ade Puspitasari, anggota Fraksi Golkar DPRD Jawa Barat.

Di sisi lain, Ade Puspitasari  melihat sisi eksternal juga masih bertahan karena neraca perdagangan dan transaksi berjalan mencatat surplus, cadangan devisa juga tinggi.

Baca Juga :  Menko Perekonomian Airlangga Bertemu Senior Minister Teo Chee Hean

“Bekal ini yang membuat kita yakin bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen di tahun 2022 dan 5,3 persen di tahun 2023,” ungkap Ade Puspitasari.

Kendati demikian, Ade Puspitasari juga mengimbau untuk tetap mewaspadai berbagai ancaman global dan dampak pelemahan ekonomi negara lain terhadap situasi ekonomi domestik.

“Tetapi harus tetap waspada karena sangat bergantung pada permintaan global,” ungkap Ade Puspitasari.

Untuk itu, Ade Puspitasari mendorong pemerintah, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk terus memantau dan mengantisipasi dampak pelemahan ekonomi pada tahun ini.

Baca Juga :  Legislator Golkar Minta Kemenag Rasionalkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444H/2023 M

“Pelemahan ekonomi akibat pukulan pandemi kemarin tentu menjadi pelajaran bagi pemerintah dan otoritas terkait untuk terus bersinergi dalam merumuskan bauran kebijakan. Baik dari segi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan dalam negeri,” kata Ade Puspitasari.

Ade Puspitasari juga mendorong agar APBN harus menjadi instrumen peredam kejut (shock absorber) dalam mengantisipasi risiko tersebut, terutama dengan mengoptimalkan peran bantuan sosial untuk topang daya beli masyarakat.