By 
Berita Golkar – Organisasi Masyarakat Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (Ormas MKGR) sebagai organisasi sayap terbesar Partai Golkar telah menetapkan dukungan kepada Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden.
Sosok Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menko Perekonomian itu dinilai terbukti dan sanggup menjaga kestabilan perekonomian tanah air di tengah pandemi Covid-19.
Sehingga wajar jika kemudian dia adalah sosok yang tepat bagi Golkar untuk maju sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
“Tentunya kita telah melihat program-program kerja yang dilakukan oleh bapak Airlangga baik UMKM dan lainnya,” kata Ketua Umum Ormas MKGR, Adies Kadir pada puncak perayaan HUT ke-62 Ormas MKGR di Makassar, Minggu (16/1/2022) malam.
Adies menegaskan Ormas MKGR pun akan mendukung dan memenangkan Airlangga di Pilpres 2024.
Apalagi Ormas MKGR adalah salah satu organisasi sayap tertua dan terbesar yang ada di tubuh Partai Golkar.
“Sekali Layar terkembangan padang biduk surut ke pantai. Ormas MKGR wajib mendukung dan memenangkan Pak Airlangga Hartarto sebagai Presiden Republik Indonesia 2024,” ucapnya dari panggung acara sambil melontarkan pertanyaan dari atas panggung, apakah seluruh anggota sanggup memenangkan Airlangga?
Pertanyaan yang kemudian dijawab secara gemuruh dengan kata yang sama diiringi yel-yel seluruh undangan yang hadir dalam acara di Hotel Claro Makassar tersebut.
Adies menceritakan saat mendampingi Airlangga blusukan ke Kota Surabaya, sejumlah warga menyampaikan terima kasih atas program pemerintah yang dicanangkan oleh Kemenko Perekonomian.
Program yang dimaksud adalah kartu Pra Kerja dan menjaga kestabilan harga sembako dengan operasi pasar.
“Saya mendampingi beliau saat blusukan di Surabaya menemui mereka pemegang kartu pra kerja. Di saat yang sama beliau juga melakukan operasi pasar minyak goreng dan warga menyampaikan terima kasih kepada beliau atas inisiatif mencoba menurunkan harga yang tinggi,” kata dia.
Dari apa yang dilihat secara langsung itu, Adies menjadi yakin dengan apa yang sudah ditetapkan sebagai kebijakan strategis Partai Golkar terkait pencapresan Airlangga Hartarto itu.
