BERITA

Airlangga Harap Dana Pilkada Rp35 T Bantu Selamatkan Ekonomi

0
Ketum Golkar Airlangga Hartarto bersama Ketua KPU Arief Budiman dan Ketua Bawaslu Abhan SH. Menjelang rapat Pilkada, Istana Presiden (5/8).

Berita Golkar – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap dana sebesar Rp24 triliun yang akan dikeluarkan untuk menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) diharapkan bisa meningkatkan konsumsi masyarakat dan menyelamatkan Indonesia dari resesi ekonomi.

“Apalagi kita akan adakan Pilkada, itu akan jadi pengungkit. Dananya Rp24 triliun untuk penyelenggaraan. Sementara, dana dari wali kota Rp10 triliun sendiri. Jadi kemungkinan Rp34-35 T akan jadi dana beredar yang bisa tingkatkan konsumsi,” ujarnya Rabu (5/8).

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi pada kuartal II 2020 mengalami kontraksi minus 5,32 persen. Jika dirinci berdasarkan komponen pengeluaran Produk Domestik Bruto (PDB), maka seluruh komponen mengalami kontraksi.

“Kalau kita lihat per komponen, semua komponen mengalami kontraksi cukup dalam,” ujar Kepala BPS Suhariyanto, Rabu (5/8).

Baca Juga: Pilkada MBD, Golkar Dipastikan akan Mengusung Kilikily-Petrus

Ia mengatakan konsumsi rumah tangga tercatat minus 5,51 persen. Angka ini terpaut jauh dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yang masih tumbuh positif 5,18 persen.

Di sisi lain, sumbangan konsumsi rumah tangga kepada PDB sebesar 57,85 persen. Lebih detail, BPS mencatat mayoritas komponen konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi, hanya dua komponen yang tercatat mampu tumbuh positif yakni perumahan dan perlengkapan rumah tangga serta kesehatan dan pendidikan.

Baca Juga :  Gubernur Kepri Nilai Ketum Golkar Airlangga Sosok Tepat Pimpin Indonesia

Tercatat perumahan dan perlengkapan rumah tangga tumbuh 2,36 persen, meskipun melambat dari kuartal II 2019 yakni 4,76 persen. Sedangkan, komponen kesehatan dan pendidikan tumbuh 2,02 persen melambat dari sebelumnya 6,30 persen.

Sementara itu, komponen hotel dan restoran mengalami kontraksi paling tajam yakni 16,53 persen, dari sebelumnya mampu tumbuh 6,24 persen. Disusul komponen transportasi dan komunikasi jatuh 15,33 persen dari sebelumnya positif 5,08 persen.

Sumber