BERITAEKSEKUTIF

Airlangga Hartarto: Sukses PPKM Mikro dorong Optimisme dan Daya Beli Masyarakat

0
Foto - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Berita Golkar – Pertumbuhan belanja nasional pada tahun 2021 ini telah mengalami perbaikan yang cukup signifikan. Mengenai hal tersebut, Pemerintah dinilai sukses dalam menerapkan kebijakan PPKM Mikro di sejumlah provinsi di Tanah Air.

Kebijakan tersebut terbukti dapat menahan laju penyebaran Covid-19 dan menurunkan jumlah kasus positif di wilayah yang diberlakukan PPKM skala Mikro.

Kondisi itu membuat kepercayaan diri masyarakat mulai tumbuh dan harapan ekonomi membaik semakin terbuka.

Berdasarkan data tahun 2020, pandemi Covid-19 memang mengakibatkan kegiatan belanja nasional menjadi menurun drastis. Perekonomian RI lebih digerakkan oleh belanja Pemerintah lewat APBN.

Misalnya lewat pemberian stimulus ekonomi dan berbagai kebijakan relaksasi pajak dan bunga bank.

Kini berdasarkan Big Data Bank, Angka Belanja Nasional atau penjumlahan belanja seluruh Nasabah Bank via beberapa channel pembayaran menunjukkan perbaikan yang signifikan. Pada bulan April saja terlihat pertumbuhan Belanja Nasional yang meningkat cukup tajam.

“Pertumbuhan Belanja Nasional (YoY) pada April 2021 mengalami kenaikan yang sangat tajam, yaitu tumbuh 32,48% (YoY) untuk yang Non-Seasonally Adjusted dan 13,11% (YoY) untuk yang Seasonally Adjusted,” ujar Menko Airlangga dalam keterangan pers virtual, Selasa (20/4).

Baca Juga :  Erwin Aksa Kembali Tegaskan Caleg dan Kader Golkar Wajib Menangkan Prabowo-Gibran

Data juga menunjukkan pertumbuhan penerimaan sektor industri (YoY) pada April 2021 mengalami kenaikan, yaitu tumbuh 10,26% (YoY) untuk yang Non-Seasonally Adjusted dan 1,46% (YoY) untuk yang Seasonally Adjusted. 

Pertumbuhan sektor manufaktur Indonesia juga mengalami peningkatan seiring dengan pemulihan ekonomi pada kuartal I-2021.

Hal ini tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Maret 2021 yang berada di level 53,2. Angka ini meningkat 2,3 poin dari bulan sebelumnya yang sebesar 50,9.

Kenaikan ini salah satunya didorong adanya berbagai stimulus dari Pemerintah, yang membuat sektor manufaktur dalam negeri dapat dengan cepat ekspansif.

Salah satunya memberikan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) mulai 1 Maret hingga 31 Desember 2021.

Misalnya untuk kendaraan roda empat dengan kapasitas mesin hingga 1.500 cc. Kebijakan tersebut juga akan diperluas hingga kendaraan dengan kapasitas mesin 2.500 cc mulai 1 April lalu.

Pada bulan April hingga Mei 2021, ketegasan Pemerintah yang memastikan para pengusaha untuk membayar Tunjangan Hari Raya (THR) bagi karyawan dan buruh diyakini makin menguatkan daya beli masyarakat. Pemerintah juga memastikan THR bagi ASN, TNI dan Polri akan diberikan H-10 atau paling lama H-7 Lebaran.

Hal ini diatur dalam SE Kemnaker No. M/6/HK.04/IV/2021, yang mengharuskan THR dibayar secara penuh (tidak dicicil), paling lama dibayarkan H-7 Lebaran. Kebijakan tersebut akan semakin menguatkan daya beli masyarakat.

Baca Juga :  Mubes Digelar Oktober, Adies Kadir Diminta Menjadi Ketua Umum

Kemudian dibarengi juga dengan Program Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) pada minggu ketiga akhir bulan Ramadan.

“Pemerintah akan memberlakukan bebas ongkir kirim untuk transaksi e-commerce. Ongkir akan ditanggung Pemerintah atau Platform Digital, selama lima hari (H-10 s.d. H-6),” ungkap Airlangga.

Kegiatan ini juga meningkatkan belanja masyarakat terhadap barang produksi dalam negeri khususnya UMKM. Pasalnya UMKM menjadi penyedia barang mayoritas di berbagai platform e-commerce nasional.

Selain program pengungkit ekonomi dan peningkatan belanja masyarakat, Pemerintah juga menjalankan program Bansos.

Program Penyaluran Bantuan Sosial berupa Beras 10 Kg, dengan sasaran Peserta Kartu Sembako Non Peserta PKH akan diberikan lebih cepat.

Terdapat sekitar 8,8 juta orang peserta non PKH yang menerima beras 10 Kg per orang. Sementara, peserta Bansos Tunai sebanyak 10 juta menerima 10 Kg per orang dengan menggunakan Beras CBP (BULOG).

Pemerintah juga menggelar kegiatan kampanye Berbagi Kiriman untuk Keluarga di Rumah yang dipimpin oleh Ketua Satgas PEN dan Menkominfo.

Berbagai program ini diharapkan semakin menguatkan daya beli masyarakat yang berujung pada peningkatan aktivitas perekonomian dan pemulihan ekonomi nasional.