BERITAEKSEKUTIF

Airlangga Pastikan Risiko KUR Klaster Lebih Terukur untuk Perbankan

0
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan).

Berita Golkar–Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster memiliki tingkat risiko lebih terukur. Terutama risiko bagi sektor perbankan.

Airlangga mengatakan, KUR Klaster membantu pembiayaan kelompok usaha yang memiliki pasar yang lebih jelas. Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menegaskan, pemerintah akan terus mendorong perluasan KUR Klaster sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

“Bagi perbankan, itu tingkat risikonya lebih terukur karena dalam hal ini ada pengumpul atau agregator, ada off taker atau penjamin pembeli, sehingga seluruhnya masuk di dalam ekosistem dengan produk yang mempunyai pasar yang jelas,” tutur Airlangga usai mendampingi Presiden Jokowi saat Penyerahan KUR Klaster di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12/2022).

Baca Juga :  Menko Airlangga Apresiasi Bantuan The Global Fund Selama Pandemi Covid-19 di Indonesia

Menko Airlangga menambahkan, KUR Klaster diberikan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi pemasok bagi pasar yang jelas. Misalnya, kata dia, untuk UMKM di beberapa pesantren serta para UMKM di Bali yang menjadi pemasok bagi sebuah toko suvenir besar.

“Model-model ini lah yang ingin didorong oleh pemerintah termasuk UMKM di Bali, misalnya toko suvenir Krisna, dia terdiri dari beberapa UMKM, dan UMKM yang menjadi vendor ataupun menjadi supplier di toko Krisna diberikan kredit usaha rakyat,” kata Airlangga.

Ketum Golkar menegaskan, penyaluran KUR tahun 2022 sudah mencapai Rp 335,29 triliun. Padahal alokasi untuk KUR Klaster mencapai total Rp 373 triliun.

Baca Juga :  Militansi Golkar Sulsel, Menangkan Airlangga Hartarto di Pilpres 2024, Tak Diragukan

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta program KUR Klaster diperbanyak dan diperluas. Presiden berharap KUR Klaster bisa meningkatkan penjualan dan model bisnis UMKM di Indonesia.

“Saya senang sekarang ada model KUR klaster, ini benar, memang harus diklasterkan, harus diklasterkan,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin.

Presiden Jokowi mengaku senang karena KUR klaster telah berkembang. Misalnya, ada klaster hortikultura yang melibatkan kalangan UMKM dari pesantren. Menurutnya, model klaster tersebut turut menumbuhkan bisnis UMKM hortikultura karena terdapat penjamin yang mendukung pembelian produk UMKM.

“Saya senang tadi ada pondok pesantren sampai dapat sekian miliar rupiah untuk urusan hortikultura, sayurnya dibeli, kemudian dijual lewat usaha yang memiliki jaringan yang banyak, sehingga jelas off taker-nya jelas, penjamin pembeliannya menjadi jelas,” kata dia.