DPD GOLKAR

Desra Ediwan Bakar Semangat Anggota KPPG Sumbar yang Ingin Maju Pileg 2024

0
Sekretaris DPD Partai Golkar Sumbar, Desra Ediwan Anantanur.

Berita Golkar – Sekretaris DPD Partai Golkar Sumbar, Desra Ediwan Anantanur membakar semangat anggota Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) kabupaten/kota yang maju sebagai caleg dalam Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) mendatang.

Mereka diharapkan mempersiapkan diri sebaik mungkin sehingga terpilih sebagai wakil rakyat nantinya.

Bahkan Partai Golkar juga mendukung kader perempuannya jika ada yang ingin bertarung di pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Tidak ada yang salah jika perempuan maju pada Pilkada nanti. Tak urung peserta yang berasal dari KPPG kabupaten/kota itu menyambutnya dengan antusias.

“Ini bukan soal imam dalam shalat. Di Ranah Minang, perempuan mendapat tempat yang terhormat, limpapeh rumah gadang, ka pai tampek batanyo ka pulang tampek babarito,” kata Desra Ediwan didampingi Ketua KPPG Sumbar, Sitti Izzati Aziz saat menjadi narasumber dalam Rapar Koordinasi Daerah (Rakorda) KPPG Sumbar, Kamis (16/03/2023) di aula Kantor DPD Partai Golkar Sumbar.

Baca Juga :  Golkar Jateng Beri Tanggapan Soal Pemasangan Baliho Airlangga Hartarto

Oleh sebab itu, perempuan Partai Golkar tak hanya mempersiapkan diri untuk maju pada Pileg, tetapi juga terbuka peluang maju pada Pilkada nanti.

Sebab, kualitas sumber daya manusia Partai Golkar, tak perlu diragukan lagi.

Yang paling penting itu adalah membangun kepercayaan diri perempuan Partai Golkar.

Saat diskusi, sejumlah pertanyaan yang disampaikan peserta rakor menjadi salah satu poin penting dalam kiprah politik perempuan partai Golkar pada Pileg nanti, di antaranya politik uang yang membuat gamang caleg perempuan dan tingkat keterpilihan caleg laki-laki yang lebih besar dibanding keterpilihan caleg perempuan.

Menurut Desra Ediwan, peluang caleg perempuan dan caleg laki-laki adalah sama.

Partai Golkar tidak membedakannya termasuk dalam penentuan nomor urut caleg.

Semua berjalan transparan dan sangat tergantung dari keseriusan caleg baik caleg perempuan maupun caleg laki-laki dalam membangun jembatan hati dengan masyarakat.

“Ketika memutuskan maju sebagai caleg maka harus percaya diri, bangun jembatan hati dengan masyarakat. Bangun sinergi dengan sesama caleg. Uang bukan penentu segalanya,” tegasnya.

Siti izzati berbagi pengalaman dengan peserta Rakorda. Menurutnya, dia tidak memiliki uang banyak saat maju sebagai caleg pertama kali tahun 2004 dengan nomor urut 7.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Sebut Ketum Airlangga Punya Jam Terbang Tinggi sebagai Pemimpin

Meski tidak terpilih namun dia tetap bersilaturahmi dengan masyarakat. Dan ternyata hal itu menjadi bekal ketika dia maju untuk kedua kalinya pada Pileg 2009.

“Saya terpilih menjadi anggota DPRD Sumbar pada Pileg 2009. Dan inti dari semuanya bukan modal uang, tapi dukungan penuh keluarga dan orang-orang yang telah menjalin silaturahmi dengan kita selama ini,” terang SitiK yang sudah 3 periode di DPRD Sumbar.

Desra Ediwan juga memaparkan sejarah lahirnya Partai Golkar pada 20 Oktober 1964. Kala itu namanya masih Sekber Golkar dan didirikan untuk menyelamatkan Indonesia dari paham komunis.

Pada 1972, Sekber Golkar berubah nama menjadi Golkar. Bersamaan dengan itu didirikan sejumlah ormas Golkar, seperti Angkatan Muda Pembaharuan Indoensia (AMPI), Himpunan Wanita Karya (HWK), majelis Dakwah Indonesia (MDI) dan lainnya.

“Tahun 1998, Golkar resmi menjadi partai politik yang didirikan oleh kino Golkar yaitu Soksi, Kosgoro dan MKGR,” terang Desra Ediwan.