LEGISLATIF

Golkar Ajak Kaum Muda NTT Aktif Tangani Stunting

0
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena.

Berita Golkar – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena mengajak semua kaum muda di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk terlibat aktif, dalam melalukan kampanye pencegahan dan penanggulangan stunting.

Stunting adalah kondisi anak yang mengalami gangguan pertumbuhan, yang berdampak pada kondisi anak lebih pendek dari pada teman-teman se-usianya, penyebab utamanya disebabkan karena kekurangan nutrisi.

Melki menilai bahwa, ketelibatan kaum muda dalam pencegahan stunting itu dapat dilakukan melalui penyebaran informasi, dari mulai pencegahan hingga penanggulangan stunting.

“Penanganan stunting ini, akan sukses apabila anak-anak muda menjadi paling depan, untuk melakukan kampanye pencegahan stunting. Kami berharap anak-anak muda bisa melakukan ini,” kata Melki Laka Lena diacara Kampanye Percepatan Penurunan Stunting, bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTT, di Gereja Pniel Oebobo Kota Kupang, seperti dirilis redaksi, Minggu (25/09).

Baca Juga :  Azis Syamsuddin Minta Masifkan Sosialisasi terkait Sertifikat Elektronik

Alumni Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Jurusan Farmasi itu mengatakan, pencegahan stunting dapat dilakukan melalui beragam cara, salah satunya dengan mengkonsumsi makanan dengan menu beragam.

“Pencegahan Stunting itu bisa dilakukan salah satunya melalui, makan dengan menu beragam, termasuk pangan lokal, tidak mengkonsumsi minuman alkohol, rokok dan narkoba, serta memiliki hubungan pacaran yang sehat dan pernikahan yang direncanakan dengan matang.” terang Melki yang saat ini juga dipercaya sebagai Ketua DPD Golkar Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Seperti diketahui, BKKBN Perwakilan Provinsi NTT menyebutkan bahwa, angka penderita stunting di Provinsi NTT berdasarkan data pengukuran, pada bulan Februari tahun 2022, berjumlah sebanyak 91.032 jiwa dan itu diderita oleh anak di bawah usia lima tahun atau Balita dengan gangguan pertumbuhan akibat kurang gizi kronis.

Baca Juga :  Christina Aryani: RUU TPKS adalah Kebutuhan Hukum atas Kegelisahan Masyarakat

Kepala BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marianus Mau Kuru mengatakan, dalam melakukan pencegahan stunting diperlukan kerjasama semua pihak.

“Tidak bisa pemerintah sendiri. Pa Gubernur dengan semua bupati dan walikota berusaha untuk supaya stunting di NTT harus bisa pada tahun 2023 nanti turun menjadi 10 persen,” kata Marianus.

“Sekarang kita berada pada 22 persen. Masyarakat yang menjadi motor penggerak utama. Terutama dari keluarga. Keluarga harus merencanakan seluruh kehidupannya dengan matang supaya tidak boleh lagi melahirkan anak stunting baru,” terang Marianus.

Informasi, acara kampanye pencegahan stunting di Kota Kupang Provinsi NTT itu dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena, Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi NTT Marianus Mau Kuru, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kupang, Drg. Fransisca JH Ikasasi dan Anggota DPRD Kota Kupang Frkasi Partai Golkar, Telendmark Daud serta undangan lainnya.