DPP GOLKAR

Ace Hasan Tegaskan Golkar Ingin Proses Pemilu Bersih dari Praktik Politik Uang

0
Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily (tengah).

Berita Golkar -Partai Golkar bersepakat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal politik uang atau money politics yang menjadi penyakit pada setiap gelaran pemilu.

Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menilai dibutuhkan peran pengawas agar praktik politik uang tidak terjadi di gelaran pemilu. Ace Hasan mengakui, politik uang selalu menjadi masalah di setiap pemilu di Indonesia.

“Memang politik uang selalu menjadi masalah dalam setiap pemilu. Praktiknya bukan hanya dalam pemilu, tetapi juga pada level pemilihan kepala desa,” kata Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Senin (19/12/2022).

Ia menilai praktik ini berpotensi besar merusak sistem demokrasi di Indonesia. Sebab, penentuan pilihan dapat terpengaruh dengan besaran uang yang diberikan pada masyarakat pada setiap pemilihan, bukan berdasar pada kualitas calon pemimpin.

Money politics berpotensi merusak sistem demokrasi yang berkualitas. Masyarakat memilih bukan karena kualitas calon legislatif, tapi seberapa besar uang yang diberikan kepada pemilih. Atau istilahnya, wani piro,” katanya.

Baca Juga :  Dorong UMKM Naik Level, Sarmuji: Komisi VI Minta Perbankan Ambil Peran Aktif

Ace meminta Bawaslu dapat mengantisipasi praktik politik uang sedini mungkin. Selain itu, lanjutnya, masyarakat juga perlu diberikan edukasi mengenai bahaya dari praktik politik uang ini.

“Penyelenggara pemilu harus dapat mengantisipasi potensi meluasnya politik uang ini, terutama Bawaslu. Demikian juga dengan masyarakat, harus diberikan pemahaman tentang bahaya dari politik uang bagi kualitas demokrasi kita,” kata Ketua DPD Golkar Jawa Barat itu.

“Memang, kita harus membedakan mana politik uang dan mana ongkos politik. Setiap perhelatan politik pasti membutuhkan uang. Untuk rapat umum, sosialisasi, pemasangan atribut kampanye dan lain-lain. Oleh karena itu, perlu pengawasan yang ketat atas praktik politik uang ini. Termasuk melakukan penegakan aturan hukum bagi para pelakunya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ace memastikan parpolnya menghendaki proses pemilu yang bersih dari politik uang. Menurutnya, hal penting yang harus dikedepankan yakni gagasan dan program dari setiap kontestan pemilu.

“Partai Golkar ingin mengedepankan pemilu yang bersih. Pemilu yang menghasilkan wakil rakyat yang berkualitas dan kompeten. Kita ingin mengedepankan gagasan dan program dalam pemilu itu. Sehingga pemilih menentukan pilihannya berdasarkan atas preferensi yang rasional dan mengedepankan tawaran ide dan gagasan serta program,” lanjut Ace.

Baca Juga :  Nurul Arifin: Golkar Selalu Punya Caleg Perempuan Potensial

Presiden Jokowi sebelumnya membicarakan politik uang sebagai salah satu penyakit pemilu. Jokowi meyakini praktik itu pasti ada dalam tiap penyelenggaraan pemilihan umum.

“Politik uang itu sudah menjadi penyakit di setiap pemilu, pasti ada,” kata Jokowi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12/2022).

Pernyataan Jokowi itu disampaikan saat menghadiri acara Konsolidasi Nasional Bawaslu jelang Pemilu 2024. Jokowi mengatakan praktik politik uang itu selalu dilihatnya berdasarkan pengalamannya mengikuti pemilu mulai tingkat pemilihan daerah hingga pemilihan presiden.

“Kalau ada yang bilang, ‘Nggak ada, Pak. Sudah nggak ada, Pak’. Saya tiap hari di lapangan. Saya pernah ikut pilkada, pemilihan walikota dua kali, pemilihan gubernur dua kali karena dua ronde, pemilihan presiden dua kali. Jadi kalau ada yang bantah tidak ada, saya akan sampaikan apa adanya, ada,” ujar Jokowi.