BERITADPD GOLKAR

Golkar Jatim Tingkatkan Potensi Guru SD Di Tengah Pandemi Covid-19

0

Berita Golkar –   Di tengah masa sulit dunia pendidikan akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai, Partai Golkar Jatim membuat terobosan dengan menggelar webinar pelatihan pendidikan bagi Guru SD.

Dalam pelatihan yang digelar secara zoom meeting itu diikuti 236 peserta terdiri para Kepala Sekolah dan Guru SD dengan mengambil tema ‘Peningkatan Potensi Guru SD di Tengah Pandemi Covid-19’ di Gedung Golkar Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Minggu (6/9/2020).

Wibinar dibuka oleh Ketua DPD Golkar Jawa Timur, M Sarmuji menghadirkan narasumber Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud RI Dr. Iwan Syahrial,Ph.D, lalu Dosen Unesa Surabaya Dr. Wahono Widodo,Msi.

Baca Juga :  Dave Laksono Terpilih jadi Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 Periode 2021-2026

Psikolog Unair Rudi Cahyono, Psi, dan pemateri lainya Muhammad Syaikul Islam,MHi, Kepala Sekolah SD Muhammadyah 4 Pucang Surabaya, dan dipandu moderator Dwi Darmono, ST, Sekretaris Bidang Koperasi DPD Kosgoro Jawa Timur.

Ketua Partai Golkar Jawa Timur, Sarmuji menyatakan, sesungguhnya guru yang paling berat hari ini adalah guru SD. Selain harus menghadapi anak anak usianya masih suka lari kesa kemari, anak anak perlu pengawasan dan kasih sayang. Apalagi, di masa pandemi sekarang.

Di masa normal saja guru SD sudah berat, apalagi masa pandemi. para guru akan semakin berat lagi karena semua sekolah lalu secara tiba tiba menerapkan sistem belajar mengajar dengan daring.

Baca Juga :  Isu Gibran Cawapres Prabowo Bagian dari Politik Dinasti, Ketua Golkar Jatim Beri Tanggapan

“Terbukti masih banyak guru tidak siap mengubah proses belajar, dari pertemuan di dalam kelas menjadi daring, sehingga membuat kesulitan cara proses belajar mengajarnya,” jelas Sarmuji.

Sarmuji yang juga anggota Komisi Xl DPR RI menjelaskan, beban guru SD dan orang tua hari ini sangat berat. Sementara guru-guru tidak siap dalam menghadapi situasi pendidikan di tengah pandemi Covid-19.

Pemerintah Jawa Timur sedang melakukan uji coba dan baru diterapkan untuk sekolah SMA/SMK dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Tapi untuk SD, dirasa belum saatnya sekolah tatap muka dibuka.

Sumber