BERITADPD GOLKAR

Gus Adhi Sebut Budidaya Lobster Mampu Majukan Perekonomian

0
Foto: Anggota Komisi IV DPR RI, Gus Adhi (kiri) bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, menunjukkan dua lobster hasil budidaya petani Bali

Berita GolkarSebanyak 10 kelompok tani dan 1 Kelompok Wanita Tani (KWT) menerima bantuan program penguatan ekonomi masyarakat dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, disela acara Parlemen Cycling yang digelar areal Pantai Sofitel, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu (22/8/2020).

Ke-10 kelompok tani dan KWT tersebut adalah Kelompok Tani (KT) Dauh Mesari, KT Pula Kerti, KT Sari Nadi Amerta, KT Amerta Sari, KT Darma Stiti, KT Artha Nadi, KT Bukit Jelantik, KT Tegal Ambengan, KT Sejahtera, dan KWT Nangun Kerthi. Per kelompok mendapat bantuan Rp.50 juta.

Anggota Komisi IV DPR RI sekaligus Ketua Depidar SOKSI Provinsi Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra mengungkapkan di saat ekonomi negara sedang terpuruk akibat pandemi covid-19, maka lewat bantuan program penguatan ekonomi masyarakat ini diharapkan pergerakan ekonomi masyarakat akan bangkit dan bergerak bersama SOKSI membangun ekonomi dari desa.

Dihadapan Airlangga Hartarto, sejumlah anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI, dan jajaran pengurus SOKSI, Adhi Mahendra Putra menyatakan akan terus mengembangkan dan membangun rumah lobster lewat budidaya yang konsisten dan kontinyu sehingga diharapkan dapat melakukan ekspor lobster. Rumah atau desa lobster, jelasnya, sudah dilakukan sejak tahun 2016 di Desa Gerogak Buleleng dan Desa Serangan Denpasar.

Ia mengungkapkan, sejatinya jika budidaya lobster dilakukan serius dan masyarakat rajin merawatnya, maka ekonomi lewat lobster mampu memajukan perekonomian negara.

Baca Juga :  Golkar Aceh Tenggara Bagikan Ratusan Bibit Kelapa Unggul ke Desa Rawan Banjir

“Seperti lobster pasir dan lobster bambu ini harganya bisa sampai empat juta per ekor, kita bisa bayar utang negara sebenarnya cukup dari lobster.

Ini artinya menggerakkan ekonomi dari nelayan, dari desa, sebagai bagian karya bakti SOKSI,” ujar politisi yang lebih populer disapa Gus Adhi sembari menunjukkan dua lobster hasil budidaya petani.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan ekonomi Bali terkontraksi lebih dalam dari nasional. Indonesia 5,3 persen, Bali minus 10.

“Makanya ketika Gus Adhi bilang bisa menyelesaikan utang Indonesia dengan lobster, saya minta dari minus 10 jadi nol dalam 4 bulan dengan lobster.

Kalau ini bisa digerakkan oleh Gus Adhi ini bisa jadi contoh bahwa Bali ini portofolionya tidak boleh menanggung mayoritas pada pariwisata karena ini terjadi sudah berkali-kali waktu krisis bom bali turun jadi sisa 30 persen, Gunung Agung meletus turun 30 persen, dan sekarang pandemi covid, jangan sampai Bali ini plus krisis covid malah turun ke 10 persen.

Sehingga dengan demikian sudah waktunya diversifikasi, memitigasi risk yg sudah berkali-kali terjadi,” ulas Airlangga yang juga Menko Perekonomian RI.

Kedatangan Airlangga Hartarto selaku Menko Perekonomian bersama 8 menteri Bidang Perekonomian ke Bali dalam rangka rapat koordinasi terbatas tanggal 21-22 Agustus 2020 di ITDC Nusa Dua, Badung.

Tujuannya untuk membahas program dan kebijakan strategis dari penanganan dampak pandemi covid-19 dan juga terkait dengan percepatan realisasi belanja pemerintah dan program strategis jangka panjang atau jangka pendek.

Baca Juga :  Ketua Golkar Minahasa Minta Kader Turun Gunung & Kerja Keras Menangkan Bacapres Prabowo

Termasuk mendorong pertumbuhan ekonomi baik di kuartal ketiga maupun kuartal keempat terkait dengan percepatan realisasi anggaran belanja dengan berbagai langkah ekstra effort.

Airlangga menegaskan, apa yang dilakukan Gus Adhi harus terus didorong dan didukung penuh sehingga dari segi modal, pemerintah akan membantu.

Apalagi Kredit Usaha Rakyat (KUR) cukup besar sampai Rp.190 triliun, dan tahun depan Rp.20 triliun. Bahkan Airlangga menyebut KUR tahun ini bisa sampai 500 juta dalam KUR kelompok.

“Silahkan Gus Adhi kumpulkan saja kalau satu usaha lobster bisa dapat 50 juta kali 10 sudah 500 juta, kali 100 itu sudah 5 milyar, itu bisa diberikan apalagi orientasinya ekspor tinggal dikoordinasi.

Nanti Pak Supit (Ketua Depinas SOKSI, red) koordinasi usaha kecil menengah itu nanti dibantu bank umum dan tahun ini bunga disubsidi pemerintah jadi mereka bayarnya nol,” jelasnya.

“Jadi yang namanya modal baik modal hibah, pemerintah siapkan, kemudian kredit kita dorong sebanyak mungkin, dengan sudah ada modal dan kredit maka tinggal pengusahanya didorong,” sambung Airlangga.

Ia juga menambahkan, jika semua sektor bergerak dalam situasi seperti ini maka Ia meyakini akan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat.

“Kalau semuanya kita dorong kita yakin dalam situasi seperti ini yang bisa menggerakkan ekonomi masyarakat dia akan jadi hero. Kita kembali pada perekonomian rakyat, saya yakin kader golkar punya kecerdasan untuk itu,” sebut Airlangga.

Sumber