Berita Golkar – Sejumlah mekanisme sedang ditempuh oleh partai Golkar untuk menentukan nama bakal calon kepala daerah yang akan di dusung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada bulan November 2024 mendatang.
Setelah survei tahap I, Golkar sedang melaksanakan survei yang kedua sebelum nama-nama yang disiapkan untuk bertarung di Pilkada 27 kota kabupaten di Jabar diputuskan di tingkat pusat.
“Di Partai Golkar ada mekanisme yang diatur sesuai dengan Juklak Nomor 3 tahun 2020 dan tahapannya sedang berjalan. Survei pertama sudah dibahas dan sudah dirilis hasilnya. Nah pada hari Minggu, (30/6/2024) secara serentak mulai survei kedua,” ungkap Sekertaris DPD Partai Golkar, Iswara kepada wartawan.
Survei terhadap nama-nama bakal calon di tiap kota kabupaten akan dilakukan dengan mekanisme yang berbeda-beda karena ada beberapa nama di daerah yang masih diuji. Baik secara popularitasnya, elektabilitasnya maupun akseptabilitasnya.
“Tapi juga ada di daerah lain yang surveinya sudah simulasi pasangan dan kompetitornya lawannya siapapun sudah ada sudah confirm, jadi itu kita survei,” kata Iswara
Soal dekatnya waktu penentuan calon kepala daerah dengan waktu pendaftaran pemilihan kepala daerah di tiap kota kabulaten.
Iswara merasa Golkar masih bisa melakukan banyak hal sebelum waktu penaftaran Pilkada kota kabupaten di mulai.
“Cukup, dalam politik kan satu hari itu waktu yang cukup lama, karena dalam setiap jam, setiap menit bisa berubah,” katanya.
Iswara mengungkapkan, Golkar sudah memberikan surat tugas kepada 51 nama yang tersebar di 27 kabupaten kota di Jabar.
Iswara pun berharap dari nama-nama yang sudah diberikan surat tugas, mereka tidak hajya dapat meningkatkan tingkat popularitas pribadi saja.
Tapi juga meningkatkan elektabilitas partai untuk menghadapi agenda-agenda besar berikutnya. Bahkan hingga tahun 2029 nanti.
“Selain menaikkan akseptabilitas pribadi mereka juga diminta untuk membantu juga konsolidasi partai. Jadi semua kerja di daerahnya masing-masing. Kita minta juga kepada mereka untuk bisa menaikan elektabilitas Partai Golkar juga tentunya untuk Pileg ke depan,” pungkasnya.