LEGISLATIF

Hetifah Sjaifudian Harap Guru Terus Jadi Teladan Inovasi bagi Siswa

0
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fraksi Golkar Hetifah Sjaifudian.

Berita Golkar – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fraksi Partai Golkar Hetifah Sjaifudian memberikan apresiasinya kepada para guru yang telah menjadi sosok teladan bangsa.

Hal itu disampaikan Hetifah merespons Hari Guru Nasional yang jatuh pada hari ini, Jumat, (25/11/2022).

“Di depan memberi teladan, di tengah membangun kemauan, di belakang memberi dukungan moral adalah peran guru menurut Ki Hadjar Dewantara. Karenanya, apresiasi kepada para guru yang bukan hanya telah memberikan ilmu pengetahuan, namun juga menjadi panutan akan keunggulan moral, etika, serta karakter kepada peserta didik,” ujar Hetifah.

Baca Juga :  Jelang Pemilu 2024, Legislator Golkar Ingatkan Masyarakat Kaltim Tidak Golput

Lebih lanjut, seiring dengan tema peringatan Hari Guru Nasional 2022 kali ini “Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar” Hetifah harap guru dapat terus menjadi teladan inovasi bagi siswa.

“Guru yang terus menyuntikkan semangat berinovasi dalam proses pembelajaran akan melahirkan siswa yang kreatif dan berkarya positif. Apalagi, dengan Kurikulum Merdeka membuka ruang bagi guru untuk mengeksplorasi ide kreatif,” ucapnya.

Tak luput, politisi F-Golkar ini juga menyoroti kasus kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi yang semakin merebak di dunia pendidikan.

“Tiga dosa pendidikan yang terus berulang menunjukkan bahwa pelajar Indonesia darurat moral dan etika. Selain harus menunjukkan teladan yang baik terhadap siswa, guru juga harus memastikan bahwa siswa juga menjalankan adab yang baik di lingkungan sekolah. Guru menjadi sosok pelindung dan pengarah bagi siswa,” tambah legislator asal Kaltim tersebut.

Baca Juga :  Papua Tak Kunjung Kondusif, Dave: Strategi Tempur & Pendekatan ke Masyarakat Harus Ditinjau Ulang

Terakhir, Hetifah berikan penghormatan bagi seluruh guru yang berkorban di pelosok negeri, namun menjadi utang besar bagi negara.

“Banyak sekali cerita tentang guru Indonesia yang berkorban untuk mengajar hingga pedalaman dengan fasilitas dan dana yang tidak memadai. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa dan teladan yang sesungguhnya. Namun, ini menjadi PR besar bagi negara yang belum bisa memastikan seluruh guru terjamin hak dan kesejahteraannya,” pungkasnya.