LEGISLATIF

Jika Pemilu 2024 Pakai Proporsional Tertutup, Dave: Berpotensi Berkurangnya Partisipasi Pemilih

0
Anggota Komisi I DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno Laksono.

Berita Golkar – Anggota Fraksi di DPR-RI dari Dapil Jabar VIII, Dave Akbarshah Fikarno, menilai jika Pemilu ditetapkan menggunakan sistem proporsional tertutup, maka itu akan berpotensi berdampak pada mengurangnya tingkat partisipasi pemilih.

“Karena dengan sistem proporsional tertutup itu, sama saja dengan pengurangan atau pemberangusan terhadap hak-hak demokrasi masyarakat Indonesia,” ungkap Dave usai menghadiri salah satu acara di Kota Cirebon.

Terlebih lagi, lanjut Dave, daftar pemilih pada Pemilu 2024 diprediksi akan didominadi oleh kaum muda yang cerdas, di mana mereka dengan mudah bisa mendapat informasi dari media manapun terkait dengan sosok yang harus mereka pilih.

Baca Juga :  Airlangga: Harapan Presiden Donor Konvalesen Terbentuk Herd Imunity

Sehingga jika Pemilu dilaksanakan dengan sistem proporsional tertutup, maka mereka akan kehilangan kesempatan memilih wakil yang sesuai dengan hati nurani, terlebih jika sosoknya ditempatkan di nomor urut buncit.

“Ketika mereka tidak mendapat kesempatan memilih calon langsung, tapi hanya gambar partai, secara otomatis akan mendongkrak antipati mereka terhadap Pemilu itu sendiri,” lanjut Dave.

Dari Pemilu ke Pemilu, dijelaskan Dave, penyelenggara terus berusaha agar pemilihan umum ini benar-benar menjadi momen untuk mentransliterasikan keterwakilan rakyat, dan tolak ukurnya dilihat dari tingkat partisipasi pemilih.

Baca Juga :  Hetifah Sjaifudian Tolak Keras Wacana PPN di Dunia Pendidikan

Maka sudah sewajarnya, hal-hal yang justeru berpotensi menurunkan angka partisipasi masyarakat dihindari, dan menurut Dave, sistem proporsional tertutup berpotensi ke arah sana.

“Setiap Pemilu terjadi tren peningkatan angka golput, seperti apastis, kecewa atau juga kurang minat mengikuti Pemilu. Jadi, harus terus disosialisasikan bahwa Pemilu itu merupakan proses demokrasi, yang itu adalah tanggung jawan warga negara Indonesia untuk ikut berpartisipasi di dalamnya,” imbuh Dave.