BERITADPP GOLKAR

Ketua DPP Ace Hasan: Kami Tetap Konsisten jadikan Airlangga Hartarto sebagai Capres

0
Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily.

Berita Golkar – Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, mengatakan pihaknya tetap memprioritaskan untuk bisa mengusung ketua umumnya Airlangga Hartarto sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang.

Hal ini dikatakan Ace menanggapi mengenai hasil survei kolaborasi antara Politika Research and Consulting dan Parameter Politik Indonesia memasangkan Prabowo Subianto-Airlangga dalam simulasi capres-cawapres. Hasilnya pasangan tersebut memperoleh 26,9 persen.

“Itu kan sudah menjadi keputusan Musyawarah Nasional yang diperkuat di dalam hasil Rakernas dan Rapimnas, jadi kami tetap konsisten dengan sikap kami menjadikan Pak Airlangga sebagai capres,” ujar Ace kepada wartawan, Rabu (29/12).

Baca Juga :  Golkar, PKS, PAN Beri Sinyal Dukung Haris Lambey di Batam

Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini mengaku sampai saat ini kader-kader Partai Golkar terus melakukan sosialiasasi ke masyarakat terhadap Ketua Umum Airlangga Hartarto, sebagai capres 2024 mendatang.

“Jadi karena itu kita sekarang fokus untuk terus menyosialisasikan Pak Airlangga sebagai calon presiden,” katanya.

Ace menyampaikan, Golkar akan sosialiasaikan Airlangga Hartarto terkait kinerja-kinerja yang telah dilakukan sebagai pembantu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

“Cara kita melakukan sosialiasai tentu dengan mengedepankan kinerja yang telah dilakukan Pak Airlangga yang selama ini sangat serius membantu Presiden Jokowi dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi,” tuturnya.

Baca Juga :  Golkar & IIPG Berikan Bantuan Bagi Warga Terdampak Erupsi Ile Lewotolok

Namun, demikian Ace menuturkan pihaknya akan menjadikan hasil-hasil survei ini sebagai bahan pertimbangan nantinya.

Tetapi hasil survei saat ini belum bisa mengunci suara mayoritas publik akan memilih siapa pada Pilpres 2024. Sebab hajatan lima tahunan itu masihlah lama.

“Jadi kan masih cukup panjang nih, pendaftaran capres belum dimulai, jadi jangan karena ada satu atau dua hasil survei kemudian bisa mengunci persepsi kita konfigurasi capres, ya enggak bisa,” ungkapnya.