BERITA

Kosgoro1957 Siap Galang Simpati Besarkan Partai Golkar

0
Foto - Ketua PDK I, Kosgoro 1957 Provinsi DKI Jakarta, Slamet Riyadi, saat memberikan arahan pada acara pendidikan politik yang digelar DPD Partai Golkar Jakarta, organisasi sayap Partai Golkar, Kosgoro 1957, di Jakarta Pusat (ist)

Berita Golkar – Mengikuti acara pendidikan politik yang digelar DPD Partai Golkar Jakarta, organisasi sayap Partai Golkar, Kosgoro 1957, menyatakan siap menjadi garda terdepan dalam membangun simpati agar masyarakat bisa percaya terhadap Partai Golkar.

“Kami sangat menyabut baik pendidikan politik yang digelar oleh DPD Golkar Jakarta ini. Karena dengan mengikuti pendidikan ini wawasan kami bertambah banyak,” ujar Ketua Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) I, Kosgoro 1957 Provinsi DKI Jakarta, Slamet Riyadi, Kamis (10/9/2020) malam.

Menurutnya, ormas sayap partai seperti Kosgoro 1957 sangat membutuhkan banyak pelatihan untuk pengembangan individu.

Dicky Pelupessy dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, yang mengisi materi dalam kegiatan tersebut menyebut jika ormas juga memiliki peran vital dalam “jualan” partai ke masyarakat.

“Setiap ormas sayap partai, perlu mendapat pembekalan agar mereka sejalan dengan kader partai dalam membangun imajinasi yang bisa menarik minat rakyat,” jelasnya.

“Kalau mau jualan partai, ya kan jualan imajinasi. Kenapa ada salah satu partai baru tetapi berhasil? karena mereka jualan imajinasinya secara bersama-sama, bukan individual,” sambungnya.

Baca Juga :  Deklarasi Papua Merdeka, Christina: Benny Wenda Cuma Cari Perhatian

Diketahui, DPD Partai Golkar menggelar pendidikan politik. Acara pendidikan politik tersebut diantaranya diperuntukan untuk organisasi sayap partai.

Para peserta kali ini berasal dari ormas sayap partai bernama Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957. Mereka dibekali beberapa materi terkait pembinaan dan pentingnya terjun ke akar rumput untuk memenangkan Golkar dalam Pemilihan Umum (pemilu).

Sebanyak 150 peserta dari Kosgoro 1957 menghadiri acara pendidikan politik ini. Mereka dibagi dalam dua kelas. Hal ini diberlakukan untuk menjalankan social distancing atau dikenal dengan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) yang kini tengah giat digaungkan pemerintah.

Poskota