LEGISLATIF

Lamhot Sinaga Gandeng BRIN Edukasi Petani Humbahas Kelola Pupuk Organik

0
Anggota DPR RI, Ir Lamhot Sinaga.

Berita Golkar – Anggota DPR RI, Ir Lamhot Sinaga, peduli kepada masyarakat petani di Kabupaten Humbanghasundutan (Humbahas), Provinsi Sumatra Utara (Sumut) terkait masalah ketersedian pupuk.

Untuk itu anggota Fraksi Golkar DPR RI itu menggandeng Badan Riset Dan Inovasi Nasional (BRIN) melaksanakan pelatihan pengolahan kompos organik bahan hijau dan lokal, Kamis (3/11/2022), di Hotel Ayola, Kecamatan Doloksanggul, Humbahas.

Sekretaris Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN, Ramatun Anggraini Kiemas, M.Sc di hadapan ratusan peserta pelatihan BRIN menyambut baik kehadiran peserta pelatihan pengolahan kompos.

“Saya ucapkan terima kasih kepada peserta pelatihan pengolahan kompos. Memanfaatkan pengetahuan dari kegiatan penting ini dengan baik untuk mampu mengolah kompos organik,” harapnya.

“Bagi peserta yang hadir disini,adalah orang orang pilihan. Artinya tidak semua orang bisa hadir disini untuk mengikuti pelatihan,” sambungnya.

Ramatun menyebut, terlaksananya kegiatan pelatihan diinisiasi DPR RI Komisi VII mitra kerja BRIN melalui Anggota DPR RI Komisi VII Lamhot Sinaga.

“Kegiatan ini terjadi karena diinisiasi Lamhot Sinaga. Maka ilmu yang diberikan BRIN dapat diimplementasikan teknologi pengolahan kompos organik kepada masyarakat di lingkungan masing masing,” imbuhnya.

Baca Juga :  Legislator Golkar Hadiri Acara Groundbreaking Pemukiman di Palu

Sementara, Anggota DPR RI Lamhot Sinaga via zoom meeting menyebut bahwa pelaksanaan berbagai kegiatan program BRIN menjawab di berbagai kabupaten disekitar pinggiran Danau Toba.

“Terima kasih kepada mitra kerja kami BRIN atas terlaksananya program BRIN menjawab. Pelatihan serupa kita telah dilaksanakan dengan BRIN seperti pelatihan menulis karya tulis untuk guru SMA sederajat, pelatihan pengolahan kompos dan kegiatan lainnya,” katanya.

Mengapa memilih program pelatihan pengolahan kompos organik? Lamhot Sinaga menyebut secara umum permasalahan yang dihadapi masyarakat petani adalah ketersedian pupuk.

“Memilih program pelatihan pengolahan kompos organik oleh BRIN. Hal itu sesuai dengan kondisi yang saya lihat dan laporan masyarakat kepada saya yakni masalah pupuk,” sebutnya.

Lanjut Ketua DPP Golkar itu menjelaskan, bahwa pupuk adalah permasalahan nasional. Melihat itu perlu menyajikan solusi melalui teknologi pengolahan pupuk organik.

“Kegiatan ini diharapkan sebagai solusi atas permasalahan pupuk karena masalah pupuk adalah masalah klasik. Justru itu, saya tidak bisa lepas melihat persoalan yang dihadapi masyarakat petani saat ini,” ujarnya.

Di hadapan peserta, Lamhot Sinaga menggambarkan kondisi produksi pupuk subsidi yang diproduksi oleh industri pupuk nasional dengan permintaan pupuk yang tidak sebanding.

Baca Juga :  Bupati Kendal Dico Ganinduto Apresiasi KPC-PEN Soal Penambahan Program Bansos

“Saya menjelaskan masalah pupuk subsidi ini. Itu dilihat dari perbandingan kapasitas produksi pupuk nasional hanya 15 juta ton per tahun, sedangkan kebutuhan pupuk sebesar 24 juta ton per tahun. Itu artinya, kita kekurangan pupuk 9 juta ton dan 6 juta ton pupuk non subsidi,” jelasnya.

“Permasalahan pupuk subsidi ini bukan hanya dipengaruhi oleh kapasitas produksi.namun di lapangan pupuk ini rentan dengan dugaan penyelewengan, ternyata dari hasil laporan yang kita dapat,hanya 6 persen dari total 15 juta ton yang sampai ke masyarakat,” bebernya.

Khusus kepada BRIN, Lamhot Sinaga menekankan agar kehadiran BRIN berbakti ke negeri dapat mengatasi masalah pupuk di tingkat petani agar pertanian di Humbahas lebih bangkit.

“Saya harapkan kegiatan ini agar gairah pertanian dapat semakin bangkit kembali. Nantinya, akan dilihat dari hasil produksi komoditi pertanian unggulan dan hortikultura Misalnya tanaman kopi, jagung dan tanaman hortikultura lainya,” ungkapnya.

Lanjut Lamhot Sinaga menegaskan bahwa fakta sejarah menjelaskan bahwa kabupaten Humbahas dengan kondisi masyarakatnya 98 persen dari bertani namun melahirkan seorang pahlawan Nasional Sisingamangaraja dan juga tokoh tokoh nasional.

“Saya pesankan,agar mengikuti acara ini dengan baik,dan bisa mempraktekkan di lapangan dan menularkan ilmu pengolahan kompos ini ke masyarakat lainnya,” harapnya.