LEGISLATIF

Legislator Golkar Respons Pemerintah Soal Milenial Makin Sulit Miliki Rumah

0
Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Anetta Komaruddin.

Berita Golkar – Komisi XI DPR RI mendorong pemerintah menyusun skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi yang semakin menyasar kemampuan daya beli dan kebutuhan generasi milenial.

Begitu disampaikan anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Anetta Komaruddin, merespons pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang menyebut bahwa generasi milenial akan semakin sulit untuk memiliki hunian atau rumah.

“Persoalan ketersediaan rumah terjangkau memang menjadi masalah krusial yang kini dihadapi generasi milenial seperti saya. Karenanya, kami dorong pemerintah untuk terus merumuskan skema KPR bersubsidi yang semakin menyasar kemampuan daya beli dan kebutuhan generasi milenial,” kata Puteri melalui keterangannya, Rabu (13/7).

Baca Juga :  Hari Sumpah Pemuda, Robert Kardinal Sumbang 200 Kantong Darah ke PMI

Selain itu, politikus muda Partai Golkar ini juga mengimbau pemerintah untuk berhati-hati terhadap rencana pengembangan sekuritisasi terhadap cicilan KPR atau lebih dikenal Mortgage-Backed Securities (MBS).

MBS adalah perusahaan pembiayaan sekunder perumahan yang dibentuk untuk membeli suatu KPR dari bank kreditur, yang kemudian tagihan ini dikemas dalam suatu efek utang yang kemudian dijual kepada investor, misalnya perusahaan asuransi, dana pensiun, atau investor perorangan.

Di beberapa negara, lanjut Puteri, MBS tersebut dapat menjadi salah satu alternatif pembiayaan, yaitu dengan tersedianya pasar pendanaan KPR untuk menjadi sumber pendanaan jangka menengah dan panjang secara konsisten.

“Kita harus ambil pelajaran dari pengalaman krisis global 2008. Karena itu rencana ini perlu diperhitungkan dengan matang disertai manajemen risiko yang baik dan transparan,” jelas Puteri.

Baca Juga :  Erwin Aksa: Airlangga Hartarto Terus Komitmen Rangkul Milenial untuk Berkreasi

Lebih lanjut, legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat VII ini juga mendorong otoritas lain seperti Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas suku bunga acuan dan menurunkan risiko dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) sektor properti.

“Hingga melonggarkan loan to value atau uang muka kredit rumah,” demikian Puteri.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa generasi milenial akan semakin sulit untuk memiliki hunian atau rumah.

Hal ini karena suku bunga di sejumlah negara mulai mengalami kenaikan. Bahkan kenaikannya sudah mendekati angka inflasi, sehingga dinilai cukup mengkhawatirkan.

Kenaikan suku bunga ini dimungkinkan juga akan mempengaruhi suku bunga sektor perumahan, seperti bunga KPR. Karena kondisi ini membuat kaum milenial akan berpikir ulang untuk membeli hunian.