LEGISLATIF

Melchias Markus Mekeng Desak Menkeu Sri Mulyani Terapkan Sistem Digitalisasi Perpajakan

0
Anggota Komisi XI DPR RI, Melchias Markus Mekeng.

Berita Golkar – Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Golkar yang juga Anggota Komisi XI DPR RI, Melchias Markus Mekeng mendesak Menteri Keuangan Sri Mulyani agar menerapkan system digitalisasi perpajakan.

Ia menilai, persoalan utama mengapa para mafia pajak ini masih saja muncul dan bertebaran, karena ruang mereka beroperasi masih sangat terbuka lebar.

Salah satu celah yang paling klasik adalah masih adanya pertemuan antara wajib pajak dengan pegawai pajak alias fiskus.

Kondisi ini kata dia, adalah celah paling besar peluang terjadinya pelanggaran perpajakan khususnya di Indonesia.

“Kita masih menggunakan metode man to man, orang ketemu orang, ini penyakitnya. Kalau fiskus ketemu dengan wajib pajak, pasti akan terjadi negosiasi, apalagi wajib pajaknya tahu kalau dia punya kesalahan, ketemu fiskus yang mentalnya babak belur, ya terjadi transaksi, itu tidak bisa dihindari dan bisa terjadi kapan saja,” sebut Melchias Mekeng dikutip dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi XI DPR RI dengan Kementerian Keuangan di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/3/2023).

Baca Juga :  Partai UMNO Malaysia Sambangi AMPG di DPP Golkar Jakarta

Politisi asal Kabupaten Sikka ini menegaskan, harus ada pembenahan yang lebih serius.

Pasalnya, ketika sistem seperti ini masih terjadi dan ada penindakan terhadap mereka, maka kondisi tersebut akan berlanjut lagi di kemudian hari.

“Besok kita selesai, besoknya minggu depan ada lagi, karena Ibu (Menkeu) membawahi 44 ribu pegawai pajak itu,” sebut Melchias Mekeng.

Itu pasalnya, Melchias Mekeng mendorong agar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membangun sebuah sistem khusus yang berpotensi memangkas ruang gerak para mafia pajak di lingkungan kantornya, yakni digitalisasi.

“Hanya sistem yang bisa menghentikan ini semua. Sistemnya apa, ya digitalisasi. Masa orang sehebat-hebat di Departemen Keuangan di Dirjen Pajak nggak bisa membuat sistem yang kayak gini. Ini masalah mau atau tidak aja,” tuturnya.

Baca Juga :  Iqram Bhari Himbau Warga Pohuwato Waspada Terhadap Peredaran Uang Palsu

Ia meminta agar Menkeu Sri Mulyani memperhatikan betul sarannya ini, sehingga ketika tidak menjadi menteri lagi, Sri Mulyani bisa meninggalkan legacy yang baik untuk penerusnya nanti.

“Nanti kalau Ibu udah nggak jadi Menteri, kalau sistemnya masih begini pasti muncul lagi. Gayus begitu meledak, sekarang RAT, dan masih banyak menurut hemat saya yang model-model RAT,” tandasnya.

Melchias Mekeng menyebut sarannya itu penting agar wajah Kementerian Keuangan khususnya di Dirjen Pajak maupun Dirjen Bea Cukai tidak tercoreng lagi dengan ulah para oknum pegawainya yang tidak memiliki moralitas di dalam menjalankan tugasnya.

“Kasihan dengan para pegawai pajak dan lain-lain yang masih memiliki integritas yang baik harus terdampak negatif akibat ulah teman-teman seprofesinya. Pegawai pajak yang baik dan bener-bener (bekerja) itu banyak. Tapi mereka akibatnya perbuatan RAT muka mereka tercoreng semua termasuk muka ibu Menteri tercoreng,” ujarnya.