BERITAEKSEKUTIF

Menko Airlangga Optimistis PEN akan Terus Tumbuh Pada Kuartal II-2021

0
Foto - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto./NET

Berita Golkar – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pemulihan ekonomi nasional akan terus berlanjut dan pertumbuhan ekonomi terus menunjukkan tren kenaikan pada kuartal II-2021.

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini mengakui pada kuartal pertama pertumbuhan ekonomi masih minus 0,74 persen.

Namun, tren yang terjadi di Indonesia menunjukkan kurva “V” dan menuju ke arah positif.

“Kita berharap bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua akan masuk jalur positif dan diperkirakan bisa mencapai 7 persen,” ujar Airlangga, dikutip melalui salah satu website pemerintahan, Senin (17/5/2021).

Baca Juga :  Jusuf Kalla Minta Partisipasi Masyarakat Dan Pengusaha Perangi Covid-19

PMI Indonesia saat ini sudah mencapai 54,6 kemudian dari segi Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga sudah mendekati angka normal, yakni 90 dan menuju 100.

Airlangga juga melihat dari tren perekonomian nasional bahwa impor dan ekspor sudah kembali normal. Bahkan belanja Pemerintah juga berada dalam jalur positif.

Beberapa sektor serta komunikasi dan telekomunikasi, serta jasa dan kesehatan, bahkan pertanian dan sektor properti sudah menuju ke arah yang positif.

Sementara, untuk industri dengan adanya PPnBM yang ditanggung Pemerintah juga menuju ke arah positif dan terjadi kenaikan yang cukup tinggi.

Baca Juga :  Pengurus Baru Golkar Sulsel Berjumlah 147 Orang

PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) juga sudah mendekati 0 (nol), lebih tepatnya -0,23. Sementara, untuk pertumbuhan ekspor sudah mencapai 6,74 persen bahkan lebih tinggi dibanding masa pra Covid-19.

Sementara untuk impor, terutama barang modal dan konsumsi pertumbuhannya juga sudah mencapai 5,27 persen.

“Kita lihat secara spasial sudah ada perbaikan pertumbuhan ekonomi. Di Sumatera sudah minus 0,86, di Jawa minus 0,83, Kalimantan minus 2,32. Sulawesi sudah positif 1,2 persen, Papua dan Maluku positif 8,97 persen. Ini didorong kegiatan dan harga komoditas, seperti sawit, nikel, tembaga dan batu bara,” kata Airlangga.