Berita Golkar–Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan setiap peserta Program Kartu Prakerja akan menerima bantuan biaya pelatihan senilai Rp 4,2 juta. Besaran bantuan ini diberikan pada Program Kartu Prakerja skema normal yang mulai berlaku tahun 2023.
“Biaya pelatihan Program Kartu Prakerja skema normal lebih tinggi. Program Kartu Prakerja skema bansos biaya pelatihannya lebih rendah dari biaya bantuan, sekarang biaya pelatihannya lebih besar yakni sebesar Rp 3,5 juta,” tutur Airlangga saat konferensi pers dipantau daring di Jakarta, Kamis (5/1/2023).
Airlangga menambahkan, bantuan senilai Rp 4,2 juta tersebut diberikan dalam bentuk pelatihan senilai Rp 3,5 juta, biaya transportasi Rp 600 ribu dibayarkan satu kali, dan biaya dua kali survei senilai Rp 100 ribu.
Ketua Umum DPP Partai Golkar ini mengatakan, bantuan untuk peserta program tidak lagi bersifat semi bansos. Jadi, penerima bantuan seperti subsidi upah, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), dan Program Keluarga Harapan (PKH) diperbolehkan menjadi peserta Program Kartu Prakerja.
“Karena ini retraining dan reskilling, bukan bansos lagi,” katanya.
Menko Perekonomian menegaskan, pelatihan Program Kartu Prakerja akan dilaksanakan dengan skema normal dan berdurasi lebih panjang. Yakni hingga 15 jam dibandingkan skema semi bansos yang dilaksanakan secara daring selama 6 jam. Pelatihan secara langsung atau offline akan diselenggarakan terutama untuk bidang-bidang tertentu.
Pelaksanaan Program Kartu Prakerja diatur oleh Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 17 Tahun 2022 dengan anggaran tahap awal senilai Rp 2,67 triliun.
“Skemanya berubah drastis, anggarannya turun dari Rp 18 triliun jadi Rp 2,67 triliun untuk 595 ribu peserta. Dan di tahun ini diputuskan sebetulnya jumlah pesertanya 1 juta orang sehingga total kita membutuhkan tambahan anggaran senilai Rp 1,7 triliun di tahun ini,” kata Airlangga.
Tambahan anggaran tersebut akan disalurkan kepada sekitar 450 ribu orang. Adapun pada 2022, anggaran Kartu Prakerja mencapai Rp 18 triliun dengan realisasi senilai Rp 17, 84 triliun untuk 4.984.790 peserta atau terserap 99,12 persen.
Airlangga mengajak lembaga pelatihan terbaik di seluruh Indonesia untuk menjadi bagian dari ekosistem kartu prakerja. Lembaga pelatihan wajib memiliki dan mengikuti asesmen sebagai penyedia pelatihan pada skema normal. Lembaga pelatihan juga akan diseleksi dengan melibatkan tim ahli independen.
“Pelatihan offline secara bertahap diawali di 10 provinsi. Pembukaan gelombang pertama di lakukan di kuartal I 2023 di beberapa daerah antara lain Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Papua,” ujar Ketum Golkar.