BERITAEKSEKUTIF

Moeldoko Beri Tanggapan Soal Menteri yang Positif Covid-19

0
Foto - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko/NET

Berita Golkar – Sejumlah pejabat menjadi sorotan karena tak mengungkap ke publik pernah terinfeksi COVID-19. Salah satunya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang baru belakangan diketahui pernah positif corona usai donor plasma.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menilai, pejabat negara seperti menteri tidak perlu mengungkap ke publik jika pernah terinfeksi corona.

“Kalau terjadi di menteri, ya cukup beberapa orang yang tahu. Setelah itu ada langkah-langkah tindakan kesehatan yang harus dijalankan. Agar apa? Agar semua hal yang berkaitan dengan tracing bisa berjalan,” kata Moeldoko di kantor KSP, Kompleks Istana, Rabu (20/1).

Baca Juga :  Airlangga Hartarto: Partai Golkar Kehilangan Putera Terbaik, Wagub Papua Klemen Tinal

Moeldoko beralasan, lingkup kerja para menteri kabinet tidak pernah masuk ke dalam ruang publik yang besar. Sehingga, tak ada keperluan mendesak untuk mengungkap pernah positif COVID-19.

“Kami kami ini yang ada di kabinet ya, sangat tahu persis ruang lingkup pekerjaan kami seperti apa, berkomunikasi dengan siapa, dan seterusnya. Yang jelas kita dalam konteks COVID ini tidak pernah masuk dalam area publik yang sangat besar ya. Itu karena kita semua juga membatasi,” jelas Moeldoko.

Baca Juga :  Elektabilitas Airlangga Hartarto Naik, Partai Golkar Optimistis Tatap Pilpres 2024

“Berbeda kalau konteksnya ada yang karena berada di tengah-tengah massa yang sangat luas dan sulit dikontrol. Maka ini apa harus diketahui dengan baik,” lanjut dia.

Moeldoko mengatakan, para menteri di kabinet memiliki tugas yang relatif mudah dan sudah diketahui dengan baik. Selain itu, menteri juga memiliki instrumen kesehatan yang setiap saat bisa melakukan tracing.

Dengan begitu, soal pernah terinfeksi COVID-19 tak perlu diumbar ke publik.

“Kita punya kesehatan yang bisa setiap saat diberi tahu untuk melakukan tracing dan seterusnya, dan mudah dikontrol. Jadi dalam konteks ini saya pikir case-nya yang kita lihat,” tutup Moeldoko.