BERITALEGISLATIF

Nurul Arifin: Ekonomi Digital dalam Masa Pandemi Telah Mengubah Kebiasaan Masyarakat

0
Anggota Komisi I DPR-RI, Nurul Arifin.

Berita Golkar – Pergeseran paradigma ke arah digitalisasi ekonomi sudah mulai berlangsung jauh sebelum datangnya pandemi COVID-19.

Saat ini, sebagian besar interaksi dalam dunia bisnis dilakukan secara virtual, karena berbisnis secara digital dalam masa pandemi adalah satu-satunya cara untuk bertahan.

Mereka yang mengembangkan strategi digital dan menerapkannya sebelum pandemi kini berada dalam posisi untuk melompati para pesaingnya.

Inisiatif ke arah digital perlu diprioritaskan berdasarkan relevansi dalam percepatan ekonomi nasional saat ini. Para pelaku ekonomi sekarang berebut untuk memigrasikan operasional dan tenaga kerja mereka ke ekosistem virtual.

Baca Juga :  Pembobol Makin Canggih, Golkar Ingin BSSN Diperkuat

Anggota Komisi I DPR-RI, Nurul Arifin, dalam webinar bertema “Prospek Ekonomi Digital Pasca Pandemi” Selasa (30/11/2021) mengatakan bahwa ekonomi digital dalam masa pandemi telah terjadi perubahan kebiasaan masyarakat, dari yang tadinya lebih banyak dilakukan secara fisik menjadi virtual.

Politisi Partai Golkar itu mengatakan bahwa prospek ekonomi digital pasca pandemi tentunya akan memberikan peluang baru bagi masyarakat. “Konsumen saat ini beralih ke gaya hidup baru,” kata Nurul.

Ia menambahkan, selama pandemi, di Indonesia ada 21 juta konsumen digital baru dan pada paruh pertama 2021 sudah banyak konsumen yang mulai menggunakan layanan digital.

Baca Juga :  Ketua Komisi XI: Kinerja APBN 2021 Modal Optimisme Perekonomian 2022

Demikian halnya dari sisi penjual, menurut Nurul, penjual yang telah terdigitalisasi makin paham dengan teknologi yang digunakannya.

“Sejumlah penjual mengakui bahwa mereka tidak akan bertahan selama pandemi jika bukan karena platform digital dan mereka akanterus meningkatkan penggunaan layanan keuangan digital dan solusi-solusi usaha digital lainnya,” ujar Nurul.

Kemudian, lanjut Nurul, dengan terus membaiknya kondisi saat ini, aliran modal tentunya akan semakin menguat.

Banyaknya aktivitas transaksi perekonomian yang terus tumbuh tentunya akan mengundang para investor ke Indonesia, dan para investor nantinya kan menjadikan Indoneisa sebagai negara tujuan investasi di Asia Tenggara.