LEGISLATIF

Pelajar Tewas Dianiaya Sesama Pelajar, Legislator Golkar DPRD Sumedang Beri Tanggapan

0
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sumedang Asep Kurnia saat menghadiri Rapat Koordinasi Forkopimda dalam rangka penanganan konflik sosial dikalangan pelajar di Kabupaten Sumedang yang dilaksanakan di Gedung Negara.

Berita Golkar – Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sumedang Asep Kurnia mengungkapkan keprihatinannya atas adanya peristiwa seorang pelajar tewas akibat dianiaya pelajar lainnya di Kabupaten Sumedang.

Keprihatinannya itu disampaikan Akur sapaan akrab Asep Kurnia saat menghadiri Rapat Koordinasi Forkopimda.

Dalam rangka penanganan konflik sosial dikalangan pelajar di Kabupaten Sumedang yang dilaksanakan di Gedung Negara Sumedang, Senin 13 Maret 2023 kemarin.

Menurut Akur, tewasnya pelajar akibat dianiaya pelajar lainnya merupakan pukulan bagi kita semua. Sehingga hal tersebut menjadi tantangan ke depan. Agar dapat menyalurkan energi positif bagi pelajar, memberikan perlindungan bagi mereka yang sedang mencari ilmu.

Baca Juga :  Anggota Komisi VIII DPR RI F-Golkar minta Kemensos Perkuat Rehabilitasi Pascabencana

“Pertemuan ini sangat tepat, supaya kejadian serupa tidak terulang kembali di Kabupaten Sumedang,” kata politisi Golkar ini.

Upaya Pencegan Konflik di Kalangan Pelajar

Untuk itu, lanjut Akur, diperlukan berbagai upaya pencegahan dini guna mencegah terjadinya konflik di kalangan pelajar.

Seperti, mengawasi akun media sosial siswa dan berbagai postingan di media sosial yang dapat menjadi pemicu konflik.

“Kami menyarankan pihak sekolah bisa bekerja sama dengan Dinas Komunikasi atau Kepolisian. Untuk melakukan patroli saiber (cyber) mengontrol media sosial yang dimiliki siswa,” ujarnya.

“Pemicunya bisa macam-macam, kaitan dengan medsos, bisa jadi corat-coret di tembok atau vandalisme. Untuk itu, saran saya akun medsosnya didaftarkan di sekolah, Diskominfo dan Kepolisian bisa melakukan patroli saiber, langkah ini dinilai diharapkan bisa meminimalisasi,” tambah Akur

Baca Juga :  Wacana Kepesertaan BPJS Kesehatan Jadi Syarat Wajib SKCK, Melkiades Sambut Baik

Sementara langkah selanjutnya, sambung Akur, yaitu menggalakan tes urine bersama Badan Narkotika Nasional (BNN).

“Ini juga sangat penting, agar siswa enggan mencoba hal-hal buruk yang dapat menjadi pemicu konflik dengan pelajar lainnya,” katanya.

Akur menambahkan, ia juga sepakat bila diadakan program Polisi Masuk Sekolah atau Jaksa Masuk Sekolah sebagaimana saran Kejaksaan Negeri Sumedang.

“Saya setuju ada program Polisi Masuk Sekolah atau Jaksa Masuk Sekolah. Ini penting mengenalkan siswa sekolah sadar hukum dari awal. Karena bila siswa tidak ada kesadaran akan hukum mungkin jadi berani untuk melanggar hukum,” ucapnya menandaskan.

Hadir dalam Rakor tersebut Bupati Sumedang Dr. H. Dony Ahmad Munir, S.T., M.M., beserta jajaran Forkopimda Sumedang, Kepala Dinas Pendidikan Sumedang Agus Wahidin serta unsur-unsur terkait di bidang pendidikan termasuk psikolog.