LEGISLATIF

Pilot Susi Air Disandera, Dave Laksono: Pemerintah Jangan Tunduk pada Teroris

0
Anggota Komisi I DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno Laksono.

Berita Golkar – Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono menyoroti video penyanderaan Pilot Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY, Kapten Philips Max Mehrtens oleh pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) beredar di media sosial.

Politikus Golkar itu meminta pemerintah untuk tidak tunduk pada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Mereka harus segera diberantas habis agar keamanan Papua bisa kondusif.

“Pemerintah tidak boleh tunduk pada teroris, mereka harus diberantas habis hingga tidak ada sisa,” kata Dave kepada wartawan, Rabu (15/2).

Baca Juga :  Dito Ganinduto Gelar Rapat Bahas Skema PPnBM bersama Menteri Keuangan

Menurut dia, Komisi I tidak pernah berhenti meminta Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menginstruksikan jajarannya lebih keras terhadap perusuh di Bumi Cenderawasih tersebut.

“Kita terus meminta agar TNI bertindak lebih keras kepada mereka yang jelas-jelas berbuat melawan hukum NKRI, tidak ada tolerasi kepada mereka,” tegas Dave.

Video pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang menyandera Pilot Pesawar Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY, Kapten Philips Max Mehrtens beredar di media sosial.

Dalam video, terlihat Pilot asal Selandia Baru itu memakai jaket jeans berwarna biru, topi, dan memakai sepatu lengkap.

Baca Juga :  Pertanian Peluang Bisnis Menjanjikan, Ketua Golkar Sumut: Anak Muda Diajak Ambil Bagian

Philips berdiri dan dikelilingi pasukan TPNPB-OPM. Beberapa di antara mereka terlihat mengacungkan senjata api.

Pada video itu juga, Philips menyampaikan pesan singkat untuk militer Indonesia.

“Kelompok Papua menangkap saya dan mereka berjuang untuk kemerdekaan Papua. Mereka minta agar militer Indonesia pulang dan jika tidak mereka tetap menahan saya dan keselamatan saya akan terancam,” kata Philips.

Pilot Philips sudah disandera selama sepekan oleh TPNPB-OPM terhitung sejak pesawat yang ditumpanginya dibakar pada Selasa, 7 Februari 2023.

Hingga hari ini nyawa Philips masih berada di tangan TPNPB-OPM.