BERITALEGISLATIF

Puteri Komarudin Sambut Baik Pembentukan Holding Ultra Mikro 3 Entitas BUMN

0
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Golkar Puteri Anetta Komarudin.

Berita Golkar – Rencana Pemerintah membentuk holding ultra mikro mendapat dukungan dari Fraksi Partai Golkar Komisi XI DPR-RI.

Seperti diketahui, pembentukan holding ultra mikro ini akan melibatkan tiga badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani atau (PNM).

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Golkar Puteri Anetta Komarudin, menyambut baik rencana sinergi tiga entitas BUMN tersebut.

Terlebih, langkah ini sesuai semangat untuk memperluas serta memperkuat akses pembiayaan yang kompetitif dan terjangkau bagi segmen usaha yang unbankable seperti sektor ultra mikro.

“BUMN yang akan terlibat pun juga memiliki target yang sama. Dengan begitu, rencana bisnis yang menyasar segmen tersebut nantinya harus lebih terpadu, terarah, dan terukur,” ujar Puteri melalui keterangan tertulis yang dikutip Kamis (18/3/2021).

Baca Juga :  Belum Dapat Rekomendasi B 1 KWK dari Golkar

Puteri menyatakan kolaborasi ini akan tetap melewati tahapan analisis kelayakan bisnis, pemetaan peran yang jelas, serta rencana pengelolaan yang akuntabel.

“Program pembiayaan yang tidak hanya memberikan modal tapi juga kami pastikan pembinaan dan bimbingan kewirausahaan bagi segmen ultra mikro dilakukan dengan baik,” katanya.

Lebih lanjut Putri menyampaikan, sinergi dari tiga perusahaan tersebut juga akan menjangkau hingga 29 juta pelaku usaha UMi dan UMKM yang selama ini belum terlayani lembaga keuangan formal.

Dukungan terhadap rencana holding tersebut juga datang dari Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) sekaligus Ketua DPD II Golkar Jakarta Selatan M Ikhsan Ingratubun.

Baca Juga :  Adies Kadir Direkomendasikan Jadi Ketua Umum MKGR Dalam Mubes Oktober Mendatang

Ikhsan mengatakan bahwa peran BRI yang akan menjadi leader dalam holding pun sudah sangat akomodatif selama masa pandemi yang menyebabkan beberapa pelaku UMKM mengalami penurunan omset mencapai lebih dari 50%.

“Kondisi memang masih tidak menentu. Pandemi memang harus ditangani lebih dahulu. Komitmen Pemerintah dan BRI sudah sangat bagus dan perlu dipertahankan,” ungkap Ikhsan.

Holding BUMN untuk ultra mikro bertujuan mendukung visi Pemerintah dalam memberdayakan usaha ultra mikro, mempercepat laju inklusi keuangan, pembiayaan berkelanjutan, serta menyasar 57 juta nasabah ultra mikro.

Pasalnya, dari 57 juta nasabah UMi tersebut sekitar 30 juta di antaranya belum memiliki akses ke sumber pendanaan formal.

“Kami juga berharap semangat kolaborasi ini dapat menjadi dorongan baru dalam mengembangkan segmen ultra mikro di Tanah Air,” pungkas Ikhsan.