LEGISLATIF

Salim Fakhry Ajak Masyarakat Bantu Hancurkan Aksi Mafia Pupuk Bersubsidi di Aceh Tenggara

0
Anggota Komisi IV DPR RI, H.M. Salim Fakhry, S.E., MM.

Berita Golkar – Anggota Komisi IV DPR RI, H. M. Salim Fakhry, S.E., MM., mengajak komponen masyarakat agar berperan aktif membantu pihak pemerintah dan penegak hukum menghancurkan aksi mafia pupuk bersubsidi di Aceh Tenggara.

Pernyataan tersebut disampaikan di sela pembukaan acara Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Angkatan ke-3, Wilayah koordinasi pembangunan Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, di Kantor DPD II Partai Golkar Aceh Tenggara, Minggu (2/4).

“Demi kepentingan rakyat dan petani kecil, saya siap bergabung menghancurkan mafia pupuk bersubsidi yang masih nekat dan masih ketagihan mempermainkan pupuk bersubsidi di Aceh Tenggara,” ujar Fakhry disertai aplaus dari ratusan petani yang menjadi peserta bimtek.

Kelangkaan pupuk dan mahalnya pupuk urea bersubsi yang terjadi selama ini dan sulit dihentikan, jelas sangat mengecewakan petani dan membuat petani merasa kesulitan mendapatkan pupuk urea bersubsisi yang sangat dibutuhkan.

Namun, karena langkanya pupuk bahkan harganya jauh di atas Harga Eceran Tertinggi, petani terpaksa mengurut dada karena tak bisa mendapatkan pupuk, meskipun mereka berhak mendapat pupuk bersubsidi karena telah terdaftar dalam Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Baca Juga :  Ramaikan Kampanye Golkar Jabar, Kang Emil Ajak Warga Dukung Program Berkelanjutan

Parahnya lagi, akibat mulusnya ulah mafia pupuk selama ini mempermainkan pupuk urea bersubsidi, mengakibatkan alokasi pupuk bersubsidi yang disediakan pemerintah pada petani Aceh Tenggara dan tebilang menvukupi, tak pernah cukup sampai pada petani, bahkan selalu kekurangan.

Karena itu, Fakhry mengajak semua komponen masyarakat agar bersatu padu bersama aparat penegak hukum dan pemerintah dalam menghancurkan mafia pupuk yang selama ini telah meresahkan petani, demi meraup keuntungan pribadi.

“Jangan gara-gara ulah beberapa mafia, lantas ratusan petani di Aceh Tenggara jadi susah, jadi lebih baik ringkus beberapa orang mafia baik dari distributor dan kios yang selama ini selalu bermain dan memainkan pupuk urea bersubsidi,” tegas Fakhry, anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Golkar.

Penangkapan beberapa ton pupuk bersubsidi oleh polisi dari Aceh Tenggara yang akan dibawa menuju luar daerah, merupakan bukti nyata jika selama ini pupuk mahal dan langka karena ulah mafia pupuk.

Baca Juga :  Kamboja, Menko Airlangga Paparkan Kesiapan Indonesia Menjadi Ketua ASEAN 2023

Jadi, ujar Fakhry yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Agara tersebut, agar harga pupuk stabil dan tidak langka, maka mafia pupuk yang telah beroperasi selama bertahun-tahun itu yang duluan harus dihancurkan.

Bayangkan saja, harga HET pupuk urea bersubsidi itu per zaknya hanya Rp112.500, namun karena ulah mafia pupuk, harga tebus yang sampai pada petani menjadi Rp150.000 sampai Rp175.000, bahkan ada yang per zak nya mencapai Rp200.000, ini jelas membunuh usaha petani dan akibat beberapa mafia pupuk membawa pupuk bersubsidi dari Aceh Tenggara keluar daerah.

Turut hadir pada acara Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh tersebut, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, Ir. Yuliana Kansrini, M.Si., Kadis Pertanian Agara, Riskan.SP dan beberapa narasumber lainnya.

Sebelumnya, pihak Polres Aceh Tenggara Sabtu (1/4) malam di kawasan Kecamatan Babul Makmur, berhasil mengamankan upaya penyelundupan pupuk urea bersubsidi yang dimuat dalam satu unit mobil dump truk dari Kutacane menuju perbatasan Aceh-Sumut.