LEGISLATIF

Sosialisasi di Desa Silu-Kupang, Melkiades Ingatkan Pentingnya Punya BPJS Kesehatan

0
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena saat Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) – Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Gereja GPPS Getsemani Tuamnanu Desa Silu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Senin (8/5/2023).

Berita Golkar – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, masyarakat yang memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan itu diibaratkan seperti memiliki payung di tengah musim hujan.

“Hujan itu pasti terjadi dan sakit itu pasti terjadi, tidak mungkin orang hidup itu sehat-sehat terus. Ketika hujan tapi kita punya payung itu basah tapi sedikit, tidak basah kuyup. Sehingga saya menganalogikan ketika kita punya kartu BPJS Kesehatan kita tidak akan jatuh miskin karena uangnya kita gunakan habis untuk bayar pengobatan. Seperti kita punya payung kita basah tapi tidak basah kuyup. Kalau kita punya kartu BPJS kita sakit dari BPJS yang bayar,” ujar Politisi Golkar ini saat Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) – Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Gereja GPPS Getsemani Tuamnanu Desa Silu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Senin (8/5/2023).

Baca Juga :  Leadership Airlangga Hartarto Tingkatkan Optimisme Kemenangan Partai Golkar

Melki menjelaskan, untuk menjadi peserta JKN–KIS melalui dua pola yaitu menjadi peserta karena dibayar oleh pemerintah dan menjadi peserta karena dibayar sendiri.

Kata dia, menjadi peserta karena dibayar oleh pemerintah maka akan mendapat kelas tiga dari tiga kategori yaitu kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga.

Sedangkan dibayar sendiri maka ada tiga pilihan ini yaitu kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga.

“Sejatinya semuanya sama. Hanya mungkin dalam tanda kutip kenyamanan yang berbeda. Kenyamanan itu berbeda dengan perlakuan. Biasanya kelas tiga itu dalam satu ruangan biasanya tiga atau empat orang, kelas dua itu maksimal dua orang. Kelas satu itu satu orang satu kamar. Perbedaannya itu disitu, tapi perlakuan kesehatannya sama,” jelas ketua Golkar NTT ini.

Baca Juga :  Golkar Tangsel Melantik 1900 Pengurus Kecamatan dan Kelurahan

Melki juga mendesak masyarakat yang belum memiliki kartu BPJS Kesehatan agar segera mengurusnya.

Menurut dia, mengurus kartu BPJS Kesehatan memakan waktu hingga empat belas hari, sehingga dia mengimbau kepada masyarakat yang belum memiliki kartu BPJS Kesehatan untuk segera mendaftarkan diri melalui RT, pemerintah desa/lurah, dan dinas sosial.

Bagi anggota masyarakat yang sudah memiliki kartu BPJS Kesehatan mempunyai hak untuk mengecek kesehatannya secara rutin di Puskesmas atau Rumah Sakit.

“Kita itu, saya cek dimana-mana kalau sakit baru ke puskesmas atau rumah sakit. Padahal kita sebagai peserta BPJS Kesehatan ini, kita mau periksa kesehatan di Puskesmas mau tiga bulan sekali atau enam bulan sekali juga itu dianjurkan. Jangan tunggu sakit dulu baru ke Puskesmas. Upayakan supaya 3 bulan sekali itu periksa kesehatan,” saran Melki Laka Lena.