By 
Berita Golkar – Anggota Komisi VIII DPR RI Endang Maria Astuti mengajak semua pihak untuk bermujahadah atau bersungguh-sungguh untuk memanfaatkan peringatan 1 Muharam 1445H yang jatuh pada hari Rabu 19 Juli 2023 M sebagai momentum untuk meningkatkan kesalehan individual dan kesalehan sosial demi mengembangkan kehidupan masyarakat yang aman, adil, dan sejahtera.
Pesan kebaikan ini disampaikan Endang Maria yang juga Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/7/23) saat diminta pendapatnya tentang momentum peringatan Tahun Baru Islam.
“Kita harus bisa memanfaatkan momentum peringatan 1 Muharam 1445 H ini sebagai momentum untuk meningkatkan kesalehan individual dan kesalehan sosial di tengah pengaruh global yang memengaruhi perilaku masyarakat,” ujar Endang.
Menurut Anggota DPR RI di Komisi yang salah satunya bermitra dengan Kemenag dan Kemensos ini, kesalehan individual penting untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
“Kesalehan individual adalah cara untuk mendekatkan hubungan dengan Tuhan, membangun hubungan yang lebih intens dan sekaligus juga untuk mengokohkan keyakinan kepada Sang Pencipta,” tutur aktivis perempuan dan anak asal Wonogiri, Jateng ini
Namun yang tidak kalah penting lagi, tambah Endang, adalah kesalehan sosial. Kesalehan sosial adalah bentuk kepekaan terhadap lingkungan sekitar dimana kita tinggal.
“Jika ada yang membutuhkan pertolongan maka hendaknya di tolong. Dan jika ada yang membutuhkan maka tentu harus secepatnya mendapatkan bantuan,” tandasnya.
“Jika kesalehan individual dan kesalehan sosial ini bisa dibangun secara bersamaan maka akan dapat mendorong kehidupan masyarakat yang lebih aman, lebih adil dan tentu saja lebih sejahtera,” tambah Wakil Rakyat Senayan Dapil Jateng IV (Kabupaten Wonogiri, Karanganyar dan Sragen) ini.
Konsep kesalehan individual dan kesalehan sosial ini juga yang diterapkan oleh para pendiri bangsa dalam membangun republik ini yakni meningkatkan semangat gotong-royong.
Dengan meningkatkan semangat gotong-royong maka akan tercipta kebersamaan, kekompakan dan keberhasilan yang merupakan cita-cita bersama.
Karenanya, Srikandi Golkar ini berharap warisan budaya para leluhur seperti semangat hidup bergotong-royong seyogianya tetap dipelihara dan dikembangkan agar dapat diwariskan kepada generasi-generasi yang akan datang.
Hal ini penting untuk tetap menjaga dan meningkatkan semangat hidup bersama dalam bingkai NKRI.
“Kalau dalam bahasa Islamnya membangun semangat hidup berbangsa dan bernegara itu merupakan bentuk kesalehan sosial, meskipun dalam praktiknya dalam kehidupan berbangsa seringkali diidentikkan dengan mencintai tanah air, menjaga persatuan dan kesatuan serta tolong-menolong dengan semua warga bangsa atau gotong-royong,” jelas Legislator Senayan dua periode ini.
