By 
Berita Golkar – Wakil Ketua Komisi VII DPR, Maman Abdurrahman menyayangkan pendaftaran Citayam Fashion Week sebagai nama merek ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Menurut dia, pendaftaran merek ini tidak etis dan menyalahi norma yang ada.
“Saya menyayangkan langkah pendaftaran paten Citayam Fashion Week. Secara formal memang sah-sah saja tetapi secara etika dan norma saya rasa tak etis ya,” kata Maman dalam keterangan tertulis, Senin (25/7).
Menurut Maman, pendaftaran ini sama saja seperti mengambil karya orang lain.
Sebab, anak-anak Sudirman Citayam Bojong Depok yang mempelopori Citayam Fashion Week masih polos dan tidak paham soal pendaftaran kekayaan intelektual.
“Kalau tiba-tiba ada perusahaan atau kelompok lain yang mengambil patennya, itu sih namanya tak beretika atau mungkin bahasa kasarnya mengambil karya orang lain,” cetus Maman.
Politisi Partai Golkar ini meminta kepolosan anak-anak Citayam tidak dimanfaatkan untuk mengambil keuntungan.
“Jangan mentang-mentang mereka dianggap polos dan lebih hanya ingin senang senang lalu ada pihak-pihak yang memanfaatkan untuk keuntungan material,” ujar Legislator Golkar ini.
Maman menyarankan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Pemprov DKI turun tangan.
Maman meminta sejarah anak-anak muda SCB yang menginisiasi munculnya Citayam Fashion Week jangan sampai dikanibalisasi.
“Kalaupun mau dipatenkan, mungkin bisa berupa yayasan atau perusahaan yang di dalamnya memasukkan komunitas mereka agar ke depan anak-anak komunitas di sana bisa mendapatkan kemanfaatan kesejahteraan seperti pembelajaran usaha atau pelatihan mode,” papar dia.
