BERITADPP GOLKAR

Musda Golkar Sulsel, Suara DPP Ada Di Tangan 7 Pengurus Inti Ini

0
4 Calon Ketua Golkar Sulsel.

Berita Golkar – Musda X Golkar Sulsel akan resmi dibuka malam ini, Kamis (6/8/2020) di Pullman Hotel Central Park Jakarta Barat. Ajang penentuan Ketua Golkar Sulsel periode 2020-2025 ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, hingga 8 Agustus 2020.

Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto, menjatuhkan mandat kepada 7 pengurus inti DPP untuk menjadi peserta Musda. Artinya suara DPP ada di tangan mereka.

Hal tersebut diketahui setelah beredarnya Surat DPP Partai Golkar per tanggal 3 Agustus 2020 dengan nomor SM-43/DPP/GOLKAR/VIII/2020 yang ditandatangani langsung oleh Airlangga Hartarto Sekjen Lodewijk F Paulus.

Baca Juga :  Golkar Dukung Machfud Arifin Dan Mujiaman Di Pilkada Surabaya

Di poin yang tertera dalam surat mandat itu, ketujuh peserta yang dimandatkan harus melaksanakan tugas senantiasa berpedoman pada aturan dan ketentuan organisasi yang telah ditetapkan.

Di samping itu, pengurus ini dalam melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggungjawab dan melaporkan hasilnya kepada DPP Partai Golkar.

Ketujuh pengurus DPP Partai Golkar yang diberi mandat adalah:

  1. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Roem Kono
  2. Ketua Bidang PP Wilayah Sulawesi, Muhidin Said
  3. Ketua Bidang DPP Partai Golkar, Erwin Aksa
  4. Wabendum DPP Golkar, Jhon Kenedy Azis
  5. Unsur Pemuda/AMPG, Syafaat Perdana
  6. Departemen Bidang Organisasi, Deni Yusuf
  7. Departemen Bidang Hukum, M Sattu Pali

Diketahui, ada empat kader Partai Golkar ikut kontestasi perebutan orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin rimbun tersebut.

Baca Juga :  Dave Laksono Beri Tanggapan Soal Kedekatan Golkar dengan Prabowo Subianto

Mereka adalah Supriansa, Hamka B Kady, Taufan Pawe, dan Syamsuddin Hamid. Keempatnya lolos syarat pencalonan 30 persen.

Seiring waktu, mengerucut menjadi dua kandidat kuat yakni Supriansa dan Hamka B Kady.

Para pemilik suara yang mayoritas dari DPD II kabupaten/kota telah tiba di Jakarta. Termasuk para tim pendukung dan beberapa kader Golkar dari daerah.

Titik krusial karena masih ada verifikasi SC Musda yang rawan jadi sorotan. Apalagi, ada suara DPD II Golkar yang masih dalam “sengketa” pasca putusan Mahkamah Partai (MP) dan hingga kini belum punya status final sah memiliki hak suara atau tidak. (endra/fajar)

Sumber