LEGISLATIF

Dewi Asmara: Pameran Batik untuk Lestarikan Budaya Nusantara

0
Fungsionaris Partai Golkar dan presidium Kaukus Perempuan Parlemen Indonesia (KPP) Dewi Asmara

Berita Golkar – Fungsionaris Partai Golkar dan presidium Kaukus Perempuan Parlemen Indonesia (KPP) Dewi Asmara menyebut gelaran pameran batik yang diselenggarakan sejumlah politisi perempuan di DPR adalah  sinyal kuat dari keinginan mereka untuk ikut melestarikan budaya Indonesia.

Anggota Komisi IX fraksi partai Golkar di DPR ini mengatakan, KPP mendukung UMKM untuk terus meningkatkan kreativitas para pekerja dan pengrajin usaha ini.

“Khususnya dalam upaya pelestarian budaya yang diselaraskan dengan kekayaan alam negeri berupa rempah-rempah yang juga ikut mewarnai serat rupa batik tanah air,” kata Dewi Asmara di Jakarta, Selasa (15/2/2022).

Baca Juga :  Meutya Hafid Minta TNI Maksimal Dukung Pelaksanaan PPKM Darurat

Pameran berlangsung sampai 18 Februari 2022 di Gedung Nusantara II DPR. Ada 20 nominasi desain ikut serta. Mereka dipilih dari “Lomba Desain Batik Nasional” yang diselenggarakan KPP sejak November 2021.

Dewi menambahkan, selain memiliki kekayaan aneka rempah, Indonesia juga berlimpah tanaman yang dapat dijadikan pewarna alami batik. Misalnya saga, kunyit, kayu nangka, dan manggis.

Dengan demikian, selain berkontribusi terhadap perekonomian, produksi batik juga berkontribusi terhadap upaya merawat dan melestarikan alam.

Sebagai bagian dari industri tekstil, kontribusi batik bagi perekonomian nasional memang cukup besar, bahkan selama masa pandemi.

Baca Juga :  Mukhtarudin Apresiasi Langkah Menko Airlangga Genjot PEN Sejak Awal 2022

Menurut catatan Kemenperin, kontribusi sektor batik terhadap devisa melalui ekspor batik tahun 2020 mencapai 532,7 juta dollar AS. Selama periode triwulan I tahun 2021 mampu menembus 157,8 juta dollar AS.

Pameran ini diharapkan dapat menjadi ruang para perajin batik yang dengan setia menjaga dan melestarikan budaya bangsa lewat karya- karya mereka.

Sedangkan menurut Ketua Panitia Pameran, Casytha A Kathmandu, inti kegiatan ini untuk membangun sinergi dari hulu ke hilir industri batik Nusantara.

“Semoga acara ini bisa menghidupkan terus semangat menjaga aset budaya dan identitas kita. Selain itu, juga memperbaiki taraf hidup masyarakat, termasuk kaum perempuan melalui batik,” tutur Casytha.