BERITAEKSEKUTIF

Ketua KPCPEN Airlangga: Terdapat 21 Titik Tes Covid-19 guna Pantau Arus Balik Pemudik

0
Foto - Airlangga Hartarto Ketua Komite Pemulihan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN)./NET

Berita Golkar – Dalam rangka mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, pasca mudik Lebaran, Pemerintah terus berusaha untuk mengurangi laju penularan.

Hal Ini dinilai penting agar tidak membebani sistem kesehatan dan tetap menjaga upaya pemulihan ekonomi yang sudah dilakukan oleh Pemerintah.

Sebelumnya, diperkirakan terdapat sekitar 7 persen sekitar 17 juta penduduk yang ingin mudik. Namun, setelah dilakukan pengetatan dan penyekatan dalam Operasi Ketupat dan larangan mudik oleh Pemerintah, diketahui masih terdapat sekitar 1,5 juta warga yang tetap memaksa untuk mudik.

Baca Juga :  Wamendag Gandeng DPD, untuk Tingkatkan Produk Ekspor dari Bengkulu

Ketua Komite Pemulihan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto berharap Pemerintah tetap mengambil langkah-langkah untuk mengurangi mobilitas masyarakat pasca mudik lebaran.

Selain itu, tetap melaksanakan random test bagi masyarakat yang menuju Jakarta pasca mudik. Baik tes swab antigen atau tes PCR di 21 titik lokasi di sejumlah provinsi di Jawa dan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

“Kita harapkan dengan adanya pengetatan PPKM Mikro, bagi pemudik yang melakukan tes dan dinyatakan positif, harus dilakukan isolasi di daerah masing-masing,” kata Menko Airlangga dalam press conference virtual, yang dikutip melalui media pemberitaan online, Senin (17/05/2021).

Selanjutnya, menurut Airlangga bagi yang akan kembali ke Jakarta, di beberapa daerah sudah disediakan tempat untuk memonitor seperti di Bakauheni dan beberapa titik di Jawa.

Baca Juga :  Bantuan Donasi Golkar Sulsel Terkumpul Ratusan Juta untuk Sulbar

Bahkan, Pemerintah sudah menyediakan tempat isolasi bagi mereka yang kedapatan positif saat kembali ke Jakarta.

Airlangga menilai hal ini penting dilakukan, karena melihat dari total kasus di seluruh Indonesia telah mengalami perbaikan yang signifikan.

“Total dari tingkat kesembuhan di Indonesia lebih baik dari beberapa negara,” ujar Airlangga.

Saat ini kasus yang terkonfirmasi mencapai 2.633 kasus. Kasus aktif hanya sekitar 5,4 persen. Tingkat kesembuhan bahkan mencapai 91,8 persen, dan meninggal hanya sebesar 2,8 persen. Bed Occupancy Rate (BOR) secara nasional pada Mei ini hanya 29 persen.