DPP GOLKAR

Lamhot Sinaga: Dukungan Airlangga Hartarto Maju Pilpres 2024 terus Mengalir

0
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Lamhot Sinaga.

Berita Golkar – Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga menegaskan, dukungan terhadap Airlangga Hartarto untuk maju di Pilpres 2024 terus mengalir.

Salah satunya dari mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla.

“Berita baiknya, Pak JK sudah sangat terang benderang mendukung Pak Airlangga sebagai capres. Confirm 1.000 persen,” kata Lamhot, Rabu (27/7/2022).

Tak hanya JK, Lamhot mengklaim dukungan tersirat juga diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Airlangga.

Buktinya adalah Airlangga dipercaya sebagai Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai sinyal positif.

Baca Juga :  Airlangga Hartarto Resmikan Program Sekolah Partai Golkar Institute

“Nah bagi kita penugasan itu tentunya adalah sebagai penguatan terhadap proses Pak Airlangga sebagai calon presiden,” ucap Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar ini.

Namun demikian, Lamhot belum mau sesumbar calon wakil presiden (cawapres) yang akan didukung mendampingi Airlangga Hartarto. Kata dia, kriteria cawapres masih digodok bersama.

“Syarat atau kriteria akan dirumuskaan dengan anggota KIB lainnya. sampai saat ini belum dirumuskan bagaimana kriterianya, tapi dari Partai Golkar sudah juga sudah seleksi dari tingkat bawah,” kata Lamhot.

Sementara itu, pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, setuju partai mengutamakan kadernya untuk capres, bahkan menurutnya cawapres pun idealnya kader partai, karena parpol jangan hanya dijadikan alat menjual tiket.

Baca Juga :  Tutup Kampanye Golkar, Ketum Airlangga: Rebut Kembali Kemenangan di Jabar

“Tiket itu jangan dijual ke yang lain, dipakai untuk kader, dipakai oleh orang yang berkontribusi di partai dan sudah berkarya. Mestinya begitu idealnya. Tapi pada praktiknya tidak begitu, padahal tatanan idealnya, karcis itu jangan dijual ke yang lain,” ujar Pangi.

“Jangan sampai kemudian orang partai itu dianggap enggak mampu dan enggak bisa diandalkan. Jangan sampai orang mudah sekali, tidak masuk partai, enggak besarin partai, enggak usah berkontribusi di partai tiba-tiba dijadikan capres,” imbuhnya.

Hal itu menurut Pangi akan melukai dan mengganggu semangat kaderisasi dari bawah.

“Sehingga selama ini terkesan seolah partai itu bisa dibeli, transaksional dan pragmatis,” tutupnya.