EKSEKUTIF

Menpora Zainudin Amali Terapkan Formula Baru Jumlah Atlet untuk SEA Games 2022 Hanoi

0

Berita Golkar – Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menerapkan strategi baru dalam penentuan jumlah atlet yang akan tampil di ajang SEA Games 2022 Hanoi 12-23 Mei mendatang.

Menurut politisi Partai Golkar ini, salah satu caranya adalah dengan mempertimbangkan raihan prestasi event sebelumnya dan tak sekedar kirim atlet sebanyak-banyaknya. Aturan ini juga berlaku pada event lain internasional yang juga banyak berlangsung tahun ini.

Tuan rumah Hanoi telah menetapkan 40 cabang olahraga yang dipertandingkan. Sekalipun SEAGF Charter telah mengatur program cabor untuk SEA Games, yakni minimum harus mempertandingkan 22 cabor dari tiga kategori.

Baca Juga :  HUT APKASINDO ke-23, Menko Airlangga Ungkap Program Pemerintah untuk Industri Sawit

Pertama, cabor wajib yakni atletik dan renang. Kedua, cabor yang dipertandingkan di Olimpaide dan di Asian Games, minimal 14 cabor. Ketiga, cabor lain yang mengandung unsur pelestarian olahraga lokal Asia Tenggara, minimal 8 cabor.

Indonesia sendiri belum menentukan jumlah cabor yang bakal diikuti karena prosesnya masih dalam tahap koordinasi dengan induk-induk organisasi.

“Kebetulan masih harus direview dan sebagaimana diketahui SEA Games ini bukan lagi sasaran utama kami. Sasaran utamanya yaitu olimpiade, sedangkan SEA Games dan Asian Games hanya sasaran antara saja, sehingga hanya cabor dan nomor-nomor pertandingan yang benar-benar bisa berprestasi yang akan kami kirim,” kata Ketua Bappilu partai berlambang beringin ini.

Baca Juga :  Politisi Golkar Hetifah Sjaifudian Apresiasi Persetujuan UU Keolahragaan

“Jadi kami tidak seperti sebelumnya, perbanyak kontingen tapi hasilnya tidak bisa ukur dengan pasti,” imbuhnya.

Sehubungan dengan itu, Menpora asal Gorontalo tersebut juga tengah mempertimbangkan mengirim cabor dengan melihat kemampuan mereka menjadi juara umum di masing-masing cabang olahraga.

“Kalau dulu kan kami menghitungnya peringkat. Nah, coba bayangkan jika cabor itu hanya dimiliki tuan rumah. Itu tentu tidak fair dalam menghitung peringkat karena mereka akan banyak (menang) di cabor tersebut,” ucap dia seraya menambahkan bahwa komposisi atlet tetap mengandalkan mayoritas atlet-atlet muda.

“Tetap atlet-atlet muda. Dengan sasaran utama kita Olimpiade maka atlet yang kami persiapan mereka yang benar-benar bisa berprestasi di tingkat olimpiade,” sebutnya.