BERITA

Gde Sumarjaya Berharap Prabowo-Gibran Bisa Menang di Bali

0
DEMER (kedua dari kanan) bersama pimpinan partai Koalisi Indonesia Maju di Bali saat konsolidasi Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran di Bali, Senin (11/12/2023).

Berita Golkar – Memiliki DPT untuk Pemilu 2024 hanya 3.269.516 pemilih, tapi Bali memiliki nilai berbeda di mata elite politik di Jakarta. Kemenangan di Bali dipandang sebagai keistimewaan sendiri.

“DPP Partai Golkar menginstruksi dan berharap pasangan Prabowo-Gibran bisa menang di Bali, karena Bali jadi sebuah gengsi jika kita bisa memenangkan,” kata Korwil Pemenangan Pemilu Bali-Nusra DPP Partai Golkar, Gde Sumarjaya Linggih, usai rapat konsolidasi Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran di Denpasar, Senin (11/12/2023).

Demer, sapaan karibnya, mengakui memang kemenangan di Bali tidak memiliki pengaruh signifikan dari sisi kuantitas dalam kontestasi Pilpres.

Meski begitu, karena nama Bali mendunia, maka berita kemenangan di Bali akan disoroti mata internasional.

“Instruksi DPP jelas, kami harus bekerja lebih keras untuk pemenangan Prabowo-Gibran,” sebutnya.

Melihat spirit dari partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) saat konsolidasi, anggota Komisi VI DPR RI ini mengaku kian optimis target kemenangan dapat diraih.

Baca Juga :  Ketua Golkar Sumsel, Bobby Beri Peringatan Bagi Kader Dukung Paslon Lain

Dia juga mengapresiasi hadirnya puluhan kelompok relawan, yang secara sukarela membentuk diri guna mendukung Prabowo-Gibran.

Semua itu dimaknai sebagai angin segar yang makin menguatkan estimasi capaian cemerlang yang akan dicapai KIM di Bali.

Disinggung keunggulan Prabowo-Gibran dibanding paslon lain untuk Bali, Demer berujar Bali sangat perlu figur yang paham dunia internasional, dalam konteks Bali di kancah globalisasi.

Figur yang diharapkan bisa dan paham serta berwawasan internasional ada di diri Prabowo.

Apalagi Prabowo pernah sekolah dan punya banyak pengalaman di luar negeri, yang berarti sangat mengerti apa yang jadi tren dunia ke depan, tidak hanya lanskap Indonesia.

“Kalau bisa paham itu, kita akan bisa memasuki atau punya peran perekonomian dunia. Ketika punya peran, maka perekonomian kita tidak tertinggal. Bali itu pasar global, akan memasuki wilayah itu,” terangnya.

Demer menyetir program Jokowi untuk pemerataan ekonomi, termasuk di Bali, salah satunya dengan usulan pembangunan Bandara Bali Utara.

Usulan bertujuan baik itu justru ditolak pihak lain. Dia mengklaim Prabowo berjanji mewujudkan pembangunan Bandara Bali Utara sebagai harapan baru.

Baca Juga :  Menko Airlangga Bahas Perdagangan Indonesia-Amerika Serikat dengan Dubes Amerika Serikat

“Kalau tidak ada bandara baru, pertumbuhan Bali akan segini-segini saja. Sebab, sumber pendapatan stagnan. Intinya, Prabowo-Gibran itu adaptif dengan perkembangan zaman,” ulasnya.

Mengenai pernyataannya yang cenderung landai, sembari tertawa Demer mengaku Golkar mengedepankan adu gagasan dalam kontestasi politik, baik Pileg maupun Pilpres seperti sekarang.

Jika ingin elektabilitas naik, sambungnya, harus dengan adu karya, bukan dengan melemahkan atau menjelek-jelekkan lawan. Jadi, semua kontestan berlomba untuk kebaikan publik.

“Jadi, jangan kampanye dengan tidak nyinyir, sehingga rakyat jadi simpati. Tidak ada maksud menyindir, tapi kalau ada yang tersindir ya bagaimana?” katanya terkekeh.

Didesak efek ekor jas (coattail effect) yang diterima Golkar relatif stagnan setelah mendukung Prabowo-Gibran, kalah moncer dibanding Gerindra, Demer menjawab hasil survei terbaru tidak berbeda jauh.

Dia juga menegaskan partai-partai dalam KIM tidak ada perbedaan sikap, semua bersatu memenangkan Prabowo-Gibran.

“Kalau dulu zaman Jokowi-JK memang ada perbedaan, sekarang tidak. Yang masih sakit hati (di internal) ada, tapi nggak sampai 5 persen,” jawabnya kalem.