BERITALEGISLATIF

Golkar: Kemenkes Garda Terdepan Kasus Corona

0
Foto: Wakil Ketua Komisi IX dari F-Golkar Emanuel Melki Laka Lena

Berita Golkar –  Data Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menunjukkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memiliki kasus COVID-19 tertinggi dibanding kementerian lain. Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena menilai itu wajar lantaran aparat Kemenkes sejak awal turun ke lapangan dan berada di garis depan.

“Aparat Kemenkes sejak awal tangani COVID secara langsung di garis depan sejak penjemputan di Wuhan bersama TNI, Polri, BNPB, dan lainnya dibawa ke Natuna dan sampai saat ini terus menerus tanpa henti menangani COVID-19,” kata Melkiades saat dihubungi, Jumat (18/9/2020).

Melkiades bahkan mendapat kabar para pegawai Kemenkes banyak terpapar Corona lantaran turun ke lapangan. Dia memastikan pegawai Kemenkes tidak saling menularkan.

“Kami mendapat kabar dari pejabat Kemenkes, banyak yang positif karena turun ke lapangan dan bukan karena penularan antar sesama di Kemenkes,” ucapnya.

Selain itu, dia menilai Kemenkes juga selalu disiplin melakukan testing Corona secara rutin. Karena itulah, sebaran Corona di Kemenkes jadi yang tertinggi.

“Protokol kesehatan dilakukan secara disiplin serta testing dilakukan secara rutin sehingga akumulasi di Kemenkes menjadi yang tertinggi karena sejak awal Maret sampai saat ini di kantor Kemenkes,” imbuhnya

Baca Juga :  Program E-Parlemen Jadi Inovasi DPR RI untuk Wujudkan Parlemen Modern

Sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengungkap data sejumlah klaster Corona di kantor kementerian dan lembaga instansi pemerintah. Hasilnya, Kementerian Kesehatan RI memiliki jumlah kasus Corona tertinggi.

Dihimpun dari situs corona.jakarta.go.id, di Kementerian Kesehatan tercatat ada 139 kasus positif Corona. Angka ini terpaut cukup jauh dengan peringkat kedua, yakni Kementerian Perhubungan, dengan 90 kasus.

Klaster tertinggi berikutnya adalah Bandan Litbangkes Kemenkes, Kementerian Keuangan, serta Kementerian Hukum dan HAM. Masing-masing terdata memiliki 49 kasus, 42 kasus, dan 35 kasus.