EKSEKUTIF

Menko Airlangga: Presiden RI Ajak Seluruh Pihak di KTT APEC Bangun Ekosistem Digital

0
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI yang juga sebagai Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

Berita Golkar — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi seluruh pihak di KTT APEC untuk membangun ekosistem ekonomi digital.

Ekonomi digital menjadi isu yang selalu dibawa Presiden Jokowi saat menghadiri serangkaian agenda KTT APEC di Bangkok, Thailand.

Menurut Airlangga, pada agenda pertemuan pertama retreat dengan pemimpin APEC, Presiden menegaskan pentingnya penguatan kerja sama yang konkrit dalam jangka pendek dan panjang untuk memastikan ketahanan pangan, ekonomi digital, dan ekonomi hijau.

“Secara khusus bapak Presiden mengangkat perlunya membangun ekosistem ekonomi digital yang ramah bagi UMKM dan start-up,” tutur Airlangga saat konferensi pers di sela mendampingi Presiden Jokowi di KTT APEC, di Bangkok, Thailand, Jumat (18/11/2022).

Baca Juga :  Dave Laksono Nilai Dukungan Akademisi & Pimpinan Cabor Sangat Penting bagi DBON

Menko Perekonomian menilai, sangat wajar Jokowi membawa isu ekonomi digital di KTT APEC. Sebab, di Indonesia sendiri, ada 65 juta unit UMKM dan lebih dari 2.300 startup.

Hal inilah yang membuat Indonesia ikut mendukung inisiatif Thailand melalui Bangkok Rules for Bio Circular Green Economy.

Sebab, inisiatif Thailand ini akan membuka akses teknologi, inovasi, dan peningkatan kapasitas dalam pembangunan hijau.

Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini mengaku, isu ekonomi digital juga dibawa Presiden Jokowi saat menggelar pertemuan dengan kalangan bisnis di KTT APEC.

Baca Juga :  Champion for ASEAN Economic Future, Menko Airlangga Bahas Beberapa Hal

Kepada kalangan bisnis, Jokowi menekankan digitalisasi menjadi kunci pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Menurut Airlangga, pandemi Covid-19 telah mempercepat transformasi digital.

Namun masih terdapat kesenjangan akses bagi kaum perempuan dan kaum rentan.

Berdasarkan catatannya, dari 37 persen populasi dunia yang belum memiliki akses internet, sebesar 96 persen berasal dari negara berkembang. Terutama kaum wanita dan kelompok rentan.

“Oleh karena itu Bapak Presiden menekankan dua hal, pertama mendorong kesetaraan akses digital melalui kerja sama pembiayaan investasi dan kemitraan swasta-pemerintah untuk pembangunan infrastruktur digital. Kedua Bapak Presiden juga menyampaikan pentingnya penguatan sektor SDM melalui kerja sama pendidikan pelatihan dan peningkatan kapasitas terutama untuk wanita dan kaum rentan,” tegas Airlangga.