BERITA

Menperin: Industri Manufaktur RI Perlahan Mulai Bangkit Kembali

0
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan industri manufaktur Tanah Air perlahan mulai bangkit kembali dari dampak pandemi Covid-19.

Berita Golkar  – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa industri manufaktur Tanah Air perlahan mulai bangkit kembali.

Geliat ini tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia pada bulan Oktober lalu yang menembus level 47,8 atau naik dibanding capaian pada September yang menempati posisi 47,2, sebagaimana dilansir oleh IHS Markit.

Alhamdulillah, ini berita yang baik. Walaupun terjadi kenaikan tipis, masih menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari para pelaku industri. Semoga menjadi semangat bersama untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional,” jelas Agus Gumiwang.

Peningkatan PMI manufaktur Indonesia pada awal kuartal IV-2020 ini adalah sinyal positif terhadap performa ekonomi yang kian bergairah.

Baca Juga :  KTT EAS ke-17, Menko Airlangga dampingi Presiden Jokowi

“Sektor manufaktur memang cukup terpengaruh oleh penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara penuh di beberapa daerah,” ungkapnya.

Menperin memberikan apresiasi kepada sejumlah pemerintah daerah yang telah melakukan pelonggaran PSBB di wilayahnya.

Selain mampu menunjang aktivitas sektor industri, upaya tersebut juga menandakan bahwa penyebaran virus corona sudah dapat ditekan.

“Kami bertekad menjaga roda perekonomian terus berputar dengan menjamin keberlangsungan operasi dan mobilitas kegiatan industri, namun dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat. Melalui IOMKI, Kemperin optimistis, kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi serta mencegah PHK dalam jumlah yang masif,” paparnya.

Baca Juga :  Legislator Golkar Kalteng Ingin Sektor Pertanian Dilakukan Peremajaan

Agus menambahkan, upaya menaikkan daya beli masyarakat juga menjadi sangat penting karena bisa meningkatkan kepercayaan diri dari para pelaku industri untuk ekspansi.

“November dan Desember bisa dijadikan acuan apakah recovery benar-benar terjadi,” ujarnya.

Menurut Menperin, turunnya PMI September ketimbang bulan sebelumnya disebabkan industri yang tadinya melakukan ekspansi menjadi bersikap wait and see dan lebih hati-hati.

Hal ini dinilai dapat berpengaruh pada rencana-rencana produksi dan peningkatan utilitasnya.