DPP GOLKAR

Sekjen Partai Golkar Sebut Syarat untuk Berkoalisi kepada Partai Lain

0
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus

Berita Golkar – Sebagai salah kontestan untuk Pemilu 2024 mendatang, partai Golkar menyatakan siap berkoalisi dengan partai manapaun.

Namun kesediaan tersebut mensyaratkan satu hal yang tak bisa diganggu gugat yaitu menempatkan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden, tidak ada yang lainnya.

“Ya, kita capres, karena itu amanat munas. Kita tidak bisa itu, itu amanat munas dan kita di DPR ini pemegang kursi nomor dua terbanyak,” kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus di Jakarta, Rabu (9/2/2022).

Lodewijk mengatakan, komunikasi ihwal koalisi untuk Pilpres 2024 masih sangat cair.

Golkar memprediksi adanya lebih dari dua pasangan capres di 2024 mendatang.

Baca Juga :  Golkar Sumut Kompak Menangkan Airlangga di Pilpres dan Pilkada 2024

“Jadi sekarang masih cair dengan partai mana, karena ini terkait dengan siapa yang menjadi presiden, siapa yang menjadi wakil presiden. Kalau kita lihat partai-partai yang ada sekarang, terutama partai-partai besar itu kan semua mengusulkan semuanya presiden,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, suara Partai Golkar pada Pemilu 2019 sebesar 12,31 persen.

“Kita kan tinggal mengambil satu partai dengan suara tidak terlalu besar. Jadi itu biar aja dulu mengalir, karena proses partai itu sedang meningkatkan elektoral,” bebernya.

Diketahui, pengusungan Airlangga sebagai capres merupakan hasil musyawarah nasional dan rapat pimpinan nasional Partai Golkar.

Lodewijk dengan tegas menyatakan bahwa pihaknya tak akan mengingkari keputusan forum tertinggi partai tersebut.

“Jadi tidak boleh itu kita melanggar keputusan Munas atau keputusan rapimnas yang istilahnya sudah dua lapis tertinggi. Jadi kita sudah fokus bagaimana mendorong Pak Airlangga menjadi capres 2024,” tandasnya.

Baca Juga :  Golkar Gorontalo Bertekad Pertahankan 'Gelar' Pemenang pada Pemilu 2024

Saat ini Golkar masih fokus untuk meningkatkan elektoral partai dan elektoral Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden.

Menurut dia, elektoral ini jadi penentu untuk lobi-lobi membangun koalisi. Semakin tinggi elektoralnya, bisa menjadi daya tawar untuk mengambil kursi calon presiden.

“Kalau elektoralnya bagus tentu dia akan mendatangkan posisi tawar yang bagus. Di situ lah mungkin deal siapa capres, cawapres,” ujar Wakil Ketua DPR RI ini.

Lodewijk mengatakan, saat ini Partai Golkar tinggal mencari satu partai yang perolehan suaranya di parlemen tidak terlalu besar agar bisa satu kata mengusung Airlangga menjadi calon presiden.

Namun, dia mengaku sampai saat ini belum ada pembicaraan dengan partai-partai lain untuk berkoalisi di Pilpres 2024 itu.