BERITALEGISLATIF

Wakil Ketua Komisi VI: Bantuan untuk Koperasi Langkah Tepat Menko Airlangga Hadapi Pandemi

0
Gde Sumarjaya Linggih.

Berita Golkar – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Golkar, Gde Sumarjaya Linggih menyambut baik upaya Pemerintah dalam menangani dampak pandemi Covid-19, baik dari aspek ekonomi maupun kesehatan.

Hal itu disampaikannya menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tentang bantuan untuk koperasi dan UMKM yang totalnya mencapai Rp 52,43 hingga akhir Juli 2021.

Menurut Legislator asal Bali ini mengatakan bantuan untuk koperasi sangat bermanfaat karena sesuai dengan tekad Pemerintah agar koperasi di masa pandemi bisa bergerak secara produktif dan kreatif.

Bantuan untuk koperasi juga dinilainya sangat penting karena koperasi memiliki peran aktif dalam menaikkan taraf hidup masyarakat.

“Koperasi dijalankan atas asas kekeluargaan dan merupakan salah satu cara untuk menstabilkan ekonomi suatu negara. Koperasi memang tidak mencari untung besar tapi koperasi memberikan keuntungan bagi banyak anggotanya yang merupakan golongan menengah ke bawah,” ujar pria yang akrab dipanggil Demer.

Baca Juga :  Ketua Komisi I DPR RI, Meutya: Menhan Prabowo Layak Dapat Jenderal Kehormatan

Menurut Demer, membantu koperasi bukan saja membantu ekonomi masyarakat yang terpuruk akibat pandemi. Membantu koperasi, katanya, merupakan upaya mendorong banyak anggota masyarakat untuk bangkit bersama-sama.

“Rasa kebersamaan dan senasib sepenanggungan ini yang sangat penting. Dengan begitu, mereka merasa punya semangat dan harapan bersama untuk bangkit,” ujarnya, sambil menyinggung soal gotong-royong sebagai hal mendasar dari koperasi.

Ketua Pemenangan Pemilu Bali Nusra Partai Golkar tersebut juga mengemukakan, bantuan koperasi ini sejalan dengan niat Pemerintah guna mengenjot Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Sebelumnya, Pemerintah telah memberikan stimulus kepada koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Pada 2020 periode pertama sebesar Rp 1 triliun diberikan untuk 63 koperasi dan periode kedua sebesar 292 milyar rupiah untuk 37 koperasi.

Selain itu, Pemerintah juga telah menyusun konsep digitalisasi koperasi untuk mendorong kemudahan peningkatan kualitas koperasi.

Meskipun demikian, dia tetap mengingatkan agar Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah tidak lupa untuk melakukan modernisasi koperasi agar memiliki tata kelola yang baik sesuai dengan prinsip good cooperative governance (GCG).

Baca Juga :  Musda Empat Kali Ditunda, Golkar NTB Tekor

“Bantuan dana memang penting tapi kita juga harus terus mendorong agar koperasi bisa meningkatkan daya saingnya sekaligus adaptif terhadap perubahan. Hal ini sesuai dengan ciri bisnis di masa pandemi yang juga mengalami perubahan,” tegasnya.

Dia juga mengingatkan potensi besar yang dimiliki koperasi. Sebab, berdasarkan data Kemenkop dan UKM per Desember 2020, jumlah Koperasi aktif di Indonesia sebanyak 127.124 unit dengan volume usaha sebesar 174 triliun rupiah dan jumlah anggota sekitar 25 juta orang.

“Jadi, bisa bayangkan bahwa membantu koperasi adalah membantu banyak orang dengan akumulasi modl yang juga sangat besar,” tegasnya.

Dia juga menagih janji Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang sudah menargetkan pertumbuhan 500 unit koperasi modern sebanyak 500 unit koperasi, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.