BERITADPD GOLKAR

DPD Golkar Sidoarjo Beli Beras 1,5 Ton Langsung ke Petani

0
Foto - Saat DPD Golkar Sidoarjo membeli beras langsung ke petani (Karsono) di Kecamatan Wonoayu./NET

Berita Golkar – Pengurus DPD Partai Golkar Sidoarjo menggelar aksi membeli beras langsung ke petani di Desa Simoangin-angin Kecamatan Wonoayu. Aksi ini untuk menyerap hasil panen sehingga harga stabil dan tidak anjlok.

Aksi beli beras langsung ke petani itu dipimpin oleh Ketua DPD Partai Golkar Sidoarjo Adam Rusydi. Tak hanya diikuti oleh pengurus DPD Partai Golkar Sidoarjo, kegiatan ini juga diikuti seluruh anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Sidoarjo, yakni Warih Andono, M Nizar, Ali Sutjipto, dan Arief Bachtiar.

Menurut Adam Rusydi, gerakan membeli beras langsung ke petani ini instruksi dari DPD Partai Golkar Jatim. “Karena Pemerintah tidak bisa menyerap langsung, maka kami (Partai Golkar) berinisiasi membeli beras langsung ke petani,” ujar Adam, dikutip melalui pemberitaan media online, Rabu (14/4/2021).

Baca Juga :  Edwin Senjaya Terpilih Aklamasi Di Musda Partai Golkar Bandung

Dalam kegiatan itu, DPD Partai Golkar Sidoarjo membeli beras sebanyak 1,5 ton dari Karsono, Petani di Desa Simoangin-angin RT 3 RW 1 Wonoayu.

“Ini untuk memberi kemanfaatan kepada petani. Agar saat petani panen, merasakan untung,” ujar Adam yang juga anggota DPRD Jatim ini.

Adam menambahkan, saat membeli beras langsung dari petani ini, pihaknya tidak pakai menawar dan langsung setuju dengan harga yang diajukan petani. “Kami beli tidak pakai nawar. Harga yang diajukan petani langsung kami setujui,” tandasnya.

Di sela kegiatan, DPD dan Fraksi Golkar Sidoarjo juga menerima keluhan dari petani terkait kelangkaan pupuk dan masalah saluran irigasi.

“Itu jadi PR bagi Partai Golkar Sidoarjo dalam rangka penanggulangan untuk masa tanam dan panen ke depan,” tegas Adam.

Baca Juga :  Konsolidasi Bapilu DPP Partai Golkar dipimpin oleh Kepala Bapilu Zainudin Amali

Adam Rusydi juga berharap Pemkab Sidoarjo nantinya membuat regulasi terkait penyerapan hasil panen para petani. Selain itu, bisa mempermudah akses saluran irigasi dan mempermudah penyediaan pupuk non subsidi.

Ditambahkan Adam, langkah membeli beras langsung ke petani juga diharapkan mendorong Pemerintah dan Bulog agar lebih maksimal lagi menyerap gabah para petani.

“Dan hari ini kami sudah memberi contoh riil kepada Pemerintah dan masyarakat bahwa kami sudah bersikap untuk para petani. Apalagi ini kami lakukan di awal Ramadan,” pungkas Adam.

Sementara itu, Karsono-salah satu petani di Desa Simoangin-angin mengatakan, saat ini harga gabah kering sawah Rp 3.800, semula Rp 4.600 per kilogram. Dengan harga itu, petani hanya balik modal. “Hanya impas, belum untung,” cetusnya.

Agar untung, Karsono menyatakan bahwa biasanya petani akan menjual ketika harga gabah naik usai Lebaran nanti.