LEGISLATIF

Legislator Golkar Kolaborasi dengan BPDPKS Bangun UMKM Berdaya Saing

0
H. Nusron Wahid.

Berita Golkar – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkolaborasi dengan Anggota DPR RI Fraksi Golkar H Nusron Wahid mengadakan sosialisasi di aula gedung Ma’arif, Demak, Jawa Tengah

Tajuh dari sosialisasi adalah Membangun UMKM Berdaya Saing dengan Memanfaatkan Kebaikan Kelapa Sawit dan Optimalisasi Teknologi Digital, yang dilangsungkan .

Anggota Komisi VI DPR RI, H. Nusron Wahid mengatakan walaupun di Demak tidak ada sawit bukan berarti tidak bersentuhan dengan produk kelapa sawit.

Baca Juga :  Pileg 2024, Golkar Maros Jaring 70 Fungsionaris Tiap Dapil

Di antaranya adalah pelaku UMKM yang memanfaatkan produk turunan sawit, seperti minyak goreng, sabun cair, lipstik dan produk lainnya.

Pelaku UMKM selama ini menjadi bagian dari mata rantai distribusi dan marketing produk turunan kelapa sawit.

“Kami semua mengetahui mayoritas masyarakat memanfaatkan produk turunan sawit seperti lipstik yang dipakai ibu-ibu, minyak goreng, sabun cair, juga biodiesel,” katanya.

Peredaran produk tersebut tinggi dan memerlukan sentuhan pelaku UMKM agar bisa sampai ke tangan konsumen.

“Maka UMKM perlu mendapat pemahaman agar dapat meningkatkan kapasitas sehingga memiliki daya saing,” tuturnya.

Baca Juga :  Gandung Pardiman-BRIN Gelar Pelatihan Pengolahan Daur Ulang Plastik dan Kertas di Yogyakarta

Selain itu juga perlu pemanfaatan teknologi digital untuk menunjang percepatan dan perluasan pemasaran.

Sementara Kepala Divisi Usaha Kecil Menengah dan Koperasi BPDPKS, Helmi Muhansyah menyampaikan sosialisasi sawit di Demak merupakan salah satu upaya BPDPKS.

Salah satunya, untuk mengampanyekan persepsi positif terhadap sawit sebagai upaya menghadapi kampanye hitam atau black campaign yang dilakukan oleh pihak-pihak yang menyerang sawit Indonesia.

“Demak sebagai salah satu daerah yang tidak memiliki perkebunan sawit, namun masyarakat dapat berkolaborasi dalam memanfaatkan dan mengembangkan hasil produk dan turunan sawit, khususnya dalam skala Usaha Mikro Kecil dan Menengah berbasis sawit,” tuturnya.