LEGISLATIF

Orang Tua Cari Rezeki, Susi Idawati Minta Jangan Sampai Abaikan Hak Anak

0
Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Susi Idawati.

Berita Golkar – Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Susi Idawati meminta agar aktivitas mencari rezeki yang dilakukan para orang tua jangan sampai mengabaikan hak-hak anak.

Hal ini dikatakannya terkait dengan munculnya aktivitas badut yang meminta-minta sembari membawa anak kecil.

“Saya bisa paham bahwa cara mencari rezeki itu bermacam-macam dan mencari rezeki dengan menjadi badut biasanya dengan alasan ekonomi. Tetapi sebagai orang tua tidak boleh mengabaikan hak anak,” kata Susi pada Selasa, 28 Februari 2023.

Menurut Susi, hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi dinas terkait yang menaungi masalah sosial. Baik itu dari segi membina atau memberikan sosialisasi agar tidak mengabaikan hak anak.

“Harus dicarikan solusinya, agar tidak berlarut-larut. Jangan sampai anak yang masih di bawah umur jadi tameng untuk mencari keuntungan oleh orang tuanya, hal itu sangat disayangkan. Dinas Sosial harus turun, agar kondisi itu tidak menjadi pandangan negatif, bahkan berlarut-larut,” tambah Susi.

Baca Juga :  Menko Perekonomian Airlangga Bertemu Sekjen OECD Bahas Peta Jalan Aksesi Indonesia

Menurut Susi, alangkah baiknya pihak terkait dapat melakukan penertiban secara persuasif untuk perkara ini dan pendekatan secara kekeluargaan serta harus memperhatikan kemanusiaan.

“Harus secara kekeluargaan kalau melakukan penertiban. Terutama menjelaskan baik tidaknya cara itu untuk mencari nafkah. Pihak terkait juga harus mendata apakah para badut itu asli warga Palangka Raya atau pendatang yang meminta-minta dengan cara berpindah-pindah, sehingga bisa dicari solusinya,” tegas politisi Partai Golkar ini lagi.

Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Susi Idawati meminta agar aktivitas mencari rezeki yang dilakukan para orang tua jangan sampai mengabaikan hak-hak anak.

Hal ini dikatakannya terkait dengan munculnya aktivitas badut yang meminta-minta sembari membawa anak kecil.

“Saya bisa paham bahwa cara mencari rezeki itu bermacam-macam dan mencari rezeki dengan menjadi badut biasanya dengan alasan ekonomi. Tetapi sebagai orang tua tidak boleh mengabaikan hak anak,” kata Susi pada Selasa, (28/2/2023).

Baca Juga :  Nurul Arifin: Prabowo-Gibran Penuhi Syarat dan Sah jadi Pasangan Calon Pilpres 2024

Menurut Susi, hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi dinas terkait yang menaungi masalah sosial. Baik itu dari segi membina atau memberikan sosialisasi agar tidak mengabaikan hak anak.

“Harus dicarikan solusinya, agar tidak berlarut-larut. Jangan sampai anak yang masih di bawah umur jadi tameng untuk mencari keuntungan oleh orang tuanya, hal itu sangat disayangkan. Dinas Sosial harus turun, agar kondisi itu tidak menjadi pandangan negatif, bahkan berlarut-larut,” tambah Susi.

Menurut Susi, alangkah baiknya pihak terkait dapat melakukan penertiban secara persuasif untuk perkara ini dan pendekatan secara kekeluargaan serta harus memperhatikan kemanusiaan.

“Harus secara kekeluargaan kalau melakukan penertiban. Terutama menjelaskan baik tidaknya cara itu untuk mencari nafkah. Pihak terkait juga harus mendata apakah para badut itu asli warga Palangka Raya atau pendatang yang meminta-minta dengan cara berpindah-pindah, sehingga bisa dicari solusinya,” tegas politisi Partai Golkar ini lagi.