LEGISLATIF

Ravindra Airlangga Ingin Ada Sistem Kesehatan yang Tangguh dan Responsif

0
Ravindra Airlangga.

Berita Golkar – Untuk mengatasi persoalan kesehatan seperti yang terjadi di Kabupaten Bogor, Ravindra Airlangga mengatakan perlu ada kerja sama semua kalangan untuk bangun sistem kesehatan yang tangguh dan responsif.

Hal itu dikatakan Ravindra pada dialog bersama warga Waringin Jaya, Bogong Gede, Kabupaten Bogor (21/12/2023).

Menanggapi keluhan warga tentang minimnya fasilitas kesehatan di wilayahnya, Ravindra Airlangga menyatakan bahwa walaupun tidak termasuk dalam wilayah kerja Komisi IV DPR RI, sektor kesehatan menjadi salah satu perhatiannya secara pribadi.

“Kesehatan masyarakat juga tidak boleh diabaikan. Membangun infrastruktur kesehatan yang baik dan memberikan akses pelayanan kesehatan yang merata adalah investasi jangka panjang bagi kesejahteraan kita bersama,” jelas Anggota DPR Komisi IV dari Fraksi Partai Golkar tersebut.

Baca Juga :  Antisipasi Rabies di Katingan, Legislator Golkar Minta Pencinta Hewan Memvaksin Hewan Peliharaan

Lebih jauh Ravindra menyatakan bahwa perhatian khusus perlu diberikan mengingat Kecamatan Bojong Gede tidak memiliki Puskesmas rawat inap.

“Kita perlu  perhatian khusus pada kesehatan. Karena di Bojong Gede belum ada puskesmas rawat inap,” ungkapnya.

Ravindra menjelaskan bahwa menurut data dari BPS tahun 2022, tidak ada desa yang memiliki puskesmas rawat inap dan untuk puskesmas tanpa rawat inap ada 3 desa di Kecamatan Bojong Gede.

Selain itu, hanya ada 9 desa yang memiliki poliklinik. Namun, di sisi lain banyak desa memiliki apotek sekitar 40 desa memiliki apotek.

Karena itu, menurut Ravindra, perlu ada kerjasama yang serius untuk membangun sistem kesehatan yang baik yang bisa menjangkau seluruh warga.

“Mari bekerja sama dalam membangun sistem kesehatan yang tangguh dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” kata Ravindra.

Baca Juga :  Hetifah Sjaifudian Dukung Jaminan Sosial Hari Tua Bagi Atlet

Selain Bojong Gede, Ravindra juga melihat Kabupaten Bogor secara keseluruhan masih memiliki persoalan pelayanan kesehatan di mana kebutuhan tempat tidur bagi pasien belum memenuhi standar.

“Kabupaten Bogor memiliki 29 rumah sakit swasta dan pemerintah, 107 Puskesmas, 121 Puskesmas pembantu dan 202 Poliklinik dengan total ketersediaan tempat tidur 4.120 unit. Dengan jumlah penduduk 5,4 juta jiwa, Kabupaten Bogor membutuhkan 1.257 tempat tidur lagi agar memenuhi standar WHO yakni rasio ketersediaan tempat tidur dengan penduduk yakni 1:1000,” jelas salah satu penggagas Yellow Clinic Partai Golkar tersebut.

Sejauh ini, dengan keterbatasan itu, Ravindra menceritakan pihaknya pernah mencoba menjalankan  pengobatan warga dengan teknik mobile clinic.

Di masa mewabahnya Covid-19, Yellow Clinic berhasil dengan bersinergi dengan berbagai pihak melakukan vaksinasi  dengan total 1 juta warga.