BERITA

Buntut ‘Ndasmu Etik’, Nusron Wahid Beri Tanggapan Soal Pernyataan Capres Nomor Urut 1

0
Ketua DPP Partai Golkar, Nusron Wahid.

Berita Golkar – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid menanggapi pernyataan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan soal etik dimulai dari kepala seseorang.

Menurut Nusron, Anies lah tak punya etika dalam berpolitik karena tidak memiliki komitmen.

“Kita membalikkan aja, Kalau kita ingin membedah etika. Salah satu etika orang berpolitik itu adalah memegang komitmen,” ujar Nusron kepada awak media di Sekretariat Relawan Nderek Guru (Ndaru), Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (17/12/2023).

Politikus Golkar ini menilai Anies kutu loncat karena berpindah-pindah poros partai politik, yang di mulai dari kubu Susilo Bambang Yudhoyono hingga di Surya Paloh.

“Dulu ikut konvensi Partai Demokrat. Kemudian lompat menjadi pendukung Pak Jokowi. Kemudian lompat Jadi pengikutnya Pak Prabowo. Kemudian lompat ke NasDem, Ini komitmennya di mana?” ujar Nusron.

Selain itu, Nusron menilai mantan Gubernur DKI Jakarta itu pandai mengelola kata-kata tapi tidak dengan perbuatannya.

Baca Juga :  Golkar Beri Respons soal Viral Prabowo-Gibran Menang 100% di Desa Cileuksa

“Antara omongan dan tindakan tidak sama. Itu saja nggak usah dilebar-lebarin kemana-mana,” kata Nusron.

Selain Anies, Nusron menyindir Cawapres pasangan Anies, Muhaimin Iskandar yang meninggalkan Koalisi Indonesia Maju (KIM) secara tiba-tiba.

“Calon Wakil Presiden, yang sudah salaman. tiba-tiba lompat lagi juga,” kata Nusron.

Sebelumnya, Anies merespons pernyataan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang menyebut “ndasmu etik” saat pidato dalam rapat internal Partai Gerindra.

Anies menjelaskan, etik dimulai dari kepala seseorang, sehingga ketika kepala tidak beretika maka akan diikuti oleh lainnya.

“Memang etik itu mulainya dari kepala. Kalau kepala tidak mengikuti etika apalagi yang di bawahnya,” ujar Anies dalam kampanyenya di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Sabtu (16/12/2023).

Dia tidak menyebut pernyataan Prabowo yang berpasangan dalam Pilpres 2024 dengan Cawapres Gibran Rakabuming Raka itu salah, namun menegaskan bahwa semua yang berkaitan dengan etika harus dimulai dari kepala.

“Jadi memang benar mulainya dari kepala, jadi dengan begitu yang di bawahnya akan ikut,” katanya.

Baca Juga :  Putusan DKPP, Supriansa: Tak Surutkan Semangat Partai Golkar Dukung Prabowo-Gibran

Sebelumnya, Prabowo Subianto di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Gerindra seolah-olah menyinggung pernyataan capres nomor urut 1 Anies Baswedan terkait kode etik.

Dalam pernyataan tersebut, Prabowo seolah-olah menyinggung pertanyaan dari Anies saat debat perdana yang mempertanyakan perasaan Prabowo soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang meloloskan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pendampingnya.

“Bagaimana perasaan Mas Prabowo? Soal etik, etik, etik, ndasmu etik. Saya ingin baik-baik, aku ingin rukun. Aku ingin, mari kita maju untuk rakyat. Anies itu nyerang-nyerang. Dulu mau menjadi menterinya Pak Jokowi, sekarang menyindir Pak Jokowi,” kata Prabowo yang kemudian disambut tepuk tangan oleh para kader Gerindra di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (15/12/2023).

Anies menyebut putusan MK yang memuluskan jalan Gibran Rakabuming sebagai cawapres itu cacat lantaran melibatkan pelanggaran etika berat Ketua MK Anwar Usman saat itu, sebagaimana putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) pada 7 November lalu.

Anwar Usman sendiri merupakan Paman dari Gibran dan juga adik ipar dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).